Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mahasiswa Hindu Penjaga Pancasila dan NKRI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 01 September 2017, 17:47 WIB
Mahasiswa Hindu Penjaga Pancasila dan NKRI
Wiranto/Net
rmol news logo Organisasi kemahasiswaan termasuk Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) harus menjadi penjaga Pancasila demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Begitu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan  Jenderal TNI (Purn) H. Wiranto dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Jumat (1/9).

Hal yang sama diutarakannya membuka Rapat Koordinasi Nasional XIII KMHDI di Gedung Ksirarnawa Art Centre Denpasar Bali, kemarin.

Menurutnya, di masa perang modern yang multi dimensi seperti sekarang ini, generasi muda mesti waspada dan berperan aktif menangkal serangan yang tidak nyata tersebut agar Pancasila dan NKRI tetap terjaga.

Pembukaan ini ditandai Pembacaan Deklarasi Mahasiswa Hindu Untuk Pancasila yang dibacakan Presidum Pusat KMHDI I Putu Wiratnaya.

Deklarasi di hadapan Menkopolhukam dan Kabaharkam Polri yang mewakili Kapolri itu, menyatakan bahwa Pancasila menjadi pemersatu keragaman ideologis yang ada di Indonesia, dan KMHDI senantiasa menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.

"Oleh karenanya setiap upaya pelemahan terhadap Pancasila adalah tindakan yang menyimpang dari konstitusi,” tegas Wiratnaya.

Deklarasi juga menegaskan, KMHDI sebagai bagian bangsa akan selalu bersama dan mendukung Pemerintah dalam mencegah segala bentuk radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI.
Deklarasi tersebut ditandatangi Presidium KMHDI dan Menkopolhukam Wiranto.

Lebih lanjut Menkopolhukam Wiranto menambahkan di masa lalu perang konvesional melibatkan tentara dan persenjataan.

"Namun kini perang tersebut hampir tidak ada karena berbiaya mahal dan digantikan dengan perang modern yang multi dimensi,” jelas Wiranto yang menjadi menteri selama empat presiden ini.
Perang multidimensi berupa terorisme, radikalisme, separatisme, pornografi, ilegal logging, ilegal fishing, narkoba, human trafficking dan lain sebagainya.

"Termasuk penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang mengancam keutuhan dan persatuan bangsa negara kita,” jelasnya.

Perang jenis ini sangat berbahaya dan jahat karena tidak terlihat namun langsung muncul di tengah masyarakat. Jika tidak waspada maka dapat terjadi kehancuran bangsa. Perang ini menjadi semakin berbahaya karena tingkat pemakaian smart phone dan internet semakin banyak.

"Pemuda, khususnya KMHDI sebagai insan intelektual sangat berperan dalam mencegah penyebaran perang ini,” jelasnya.

Wiranto juga meminta agar semua pihak menumbuhkan kecintaan dan rasa memiliki pada bangsa dan negara ini. "Dengan kecintaan dan rasa memiliki akan menumbuhkan rasa bela negara setiap saat di kala ada ancaman dari perang modern ini,” jelasnya.

Dijelaskannya karena keterbatasan anggaran pendidikan bela negara baru bisa menyasar sedikit generasi muda.  

Pihaknya berharap besar pada organisasi kemahasiswaan seperti KMHDI dapat menjadi ajang pendidikan bela negara juga dengan senantiasa menumbuhkan kecintaan pada Pancasila dan NKRI.

Sementara itu Presidium KHMDI Wiratnaya menyatakan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah menerbitkan PERPU 2/2017 tentang Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan (ormas).

"Jangan sampai negara ini dirusak karena oknum oknum yang memiliki ideologi selain Pancasila. Pihaknya juga mengapresiasi keberhasilan Pemerintah yang telah mengungkap jaringan raksasa penyebar berita hoax dan kebencian yang memang dilakukan secara terorganisir. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA