Menurutnya, jika Indonesia memiliki industri pertahanan, embargo sudah tidak lagi menjadi sebuah ancaman lantaran secara mandiri Indonesia bisa membuat alat pertahanan dan keamanan (Alpalhankam)
"Yang jelas industri strategis sangat diperlukan. Kalau kita sudah mandiri, kita tidak mengalami apa-apa. Kita punya kepercayaan diri yang luar biasa," ungkap Panglima saat ditemui di gedung Kementerian Perahanan, Jakarta Pusat, Rabu (23/8).
Panglima menambahkan, untuk mewujudkan kemandirian dalam industri strategis, diperlukan sumber daya manusia yang memumpuni. Selain itu, dalam membangun industri strategis diperlukan sebuah wilayah khusus yang memiliki akses ke pelabuhan dan bandara.
Hal ini berkaca dari pabrik PT Pindad di bandung. Diatas luas lahan 66 hektar menampung produksi unuk divisi senjata, divisi mekanikal, divisi elektrikal, divisi forgin dan casting. Kemudian unit bisnis, toko perlengkapan, unit bisnis stampin sera unit bisnis laboratorium.
"Sudah tidak fisibel lagi kalau industri itu ada di sekitar (masyarakat) seperti di Bandung. Ini kan tempat kecil, mungkin perlu direlokasi ke tempat yang ada pelabuhan, ada bandara dan sebagainya," ujar Panglima.
[zul]
BERITA TERKAIT: