"Karena polisi dituntut masyarakat untuk bisa melindungi dirinya dan masyarakatnya. Apalagi kita tahu pelaku teror tidak mengenal waktu dan tempat, kejahatan bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan terhadap siapa saja," ujar Direktur Lembaga Pusat Kajian Kepolisian (Lemkapi), Edi Hasibuan kepada redaksi, Rabu (26/7).
Dijelaskan Edi bahwa selama ini masih ada sejumlah satuan kerja di kepolisian yang tidak semua anggota dilengkapi senjata api. Termasuk polwan dan anggota Sabara tidak punya senpi.
Jika melihat aksi teror yang meningkat terhadap anggota Polri belakangan ini, seperti teror di Kampung Melayu, maka ide untuk mempersenjatai semua anggota Polri sangat penting.
"Meski kami juga paham jumlah senpi anggota Polri belum semua tercukupi," ujarnya.
Edi menyaran kan agar anggota Polri yang nantinya dipersenjatai harus melalui pengawasan dan seleksi pemberian ijin yang ketat. Termasuk melakukan tes kejiwaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, Edi Hasibuan menilai bahwa kasus teror di Kampung Melayu menjadi contoh bahwa saat anggota Polri mau membalas tapi tidak memiliki senpi, maka dia bisa menjadi korban teror.
"Saya kira kita dukung keinginan Kapolri untuk melengkapi anggotanya dengan senpi," pungkasnya
. [ian]
BERITA TERKAIT: