Demikian disampaikan Komjen Syafruddin saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia di Hotel Shantika, Taman Mini, Jakarta, tadi malam, Senin (8/4).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Menurut Syafruddin, ulama juga dapat menjadi trendsetter, yang dapat merekatkan umat Islam dan umat agama lainnya. Hal ini untuk mewujudkan Indonesia yang toleran, damai dan berprikemanusiaan.
"Ulama berperan penting dalam mengajarkan akidah Islam, memotivasi umat. Sehingga umat Islam dapat menjaga keutuhan bangsa Indonesia," sambung mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini.
Selain itu, Wakapolri juga menerangkan bahwa Ulama berperan sentral dalam menengahi konflik yang ada di Indonesia. Pasalnya, tugas ulama adalah juga sebagai pemersatu bangsa.
"Ulama dapat menjadi pemersatu dalam membangun peradaban Islam yang damai dan toleran. Serta dapat mencegah segala potensi perpecahan dan kehancuran," bebernya.
Lebih jauh Syafruddin juga mengatakan, Ulama juga berperan penting dalam mencegah paham radikalisme di Indonesia. Pasalnya, agama Islam mengajarkan kedamaian.
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, yang membawakan kedamaian bagi seluruh umat manusia. Kedamaian dalam rangka kebhinnekaan dapat diwujudkan dalam ukhuwah Islamiah yang berbhinneka," tegasnya.
Mantan Kadiv Propam Polri ini juga mengapresiasi ulama Indonesia karena telah membantu menyejukkan dan mengendalikan dinamika situasi di Indonesia. Karena sampai dengan saat ini situasi keamanan Indonesia cukup kondusif.
"
Alhamdulillah hingga saat ini keamanan di Indonesia cukup kondusif. Ini juga berkat kontribusi Ulama, tetaplah menjadi pioner dalam mematuhi peraturan hukum. Karena Ulama sangat didambakan oleh warga Indonesia," pungkasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: