Politisi PDIP di Komisi III DPR, Masinton Pasaribu, menyatakan sesuai dengan Pasal 11 ayat 6 disebut bahwa calon Kapolri adalah polisi aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir.
Mengapa Masinton mengingatkan itu, karena Jokowi telah menetapkan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri tunggal. Pencalonan Tito tinggal menunggu persetujuan DPR. Masalahnya, pria asal Palembang itu adalah jenderal bintang tiga termuda di antara para Komjen lainnya.
Sebagai lulusan Akpol 1987, Tito melompati banyak seniornya. Padahal, Kapolri yang menunggu masa pensiun saat ini, Jenderal Pol Badrodin Haiti, adalah lulusan Akpol 1982. Pencalonan Tito melompati empat angkatan.
Banyak pihak mengkhawatirkan akan ada resistensi di tubuh kepolisian. Demikian pula Masinton.
"Mudah-mudahan dengan lompatan beberapa angkatan ini, tidak ada turbulensi di institusi kepolisian," harapnya, saat diwawancara di gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/6).
Masinton tetap khawatir ada senior-senior Tito yang merasa terlangkahi. Hal itu akan berpengaruh pada psikologi anggota dan berimbas pada kinerja kepolisian.
"Lebih kepada psikologi. Tapi itu mempengaruhi kinerja kepolisian kalau terjadi guncangan yang hebat atau ada penolakan angkatan. Dalam pandangan dan harapan saya, semoga landai saja," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: