Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BNPT: Australia Tidak Perlu Khawatir...

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 29 September 2015, 21:31 WIB
rmol news logo Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris mejelaskan pemerintah Australia tak perlu khawatir terkait bebasnya narapidana terorisme dari lembaga pemasyarakatan.

"Itukan (narapidana teroris bebas) tidak perlu dikhawatirkan kalau mereka bebas, mereka sudah mengalami proses perjalanan deradikalisasi dari BNPT," ungkap Irfan diacara launcing buku 'Islam dan Terorisme' di Gedung Pascasarjana Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (29/9).

Irfan menjelaskan, para narapidana teroris yang bebas telah menjalani proses asimilasi di lembaga pemasyarakatan serta telah melewati proses pembinaan seperti pembinaan wawasan kebangsaan, pembinaan wawasan keagamaan.

Namun, lanjut Irfan, pihaknya tidak bisa menyatakan bahwa dari serangkaian proses pembinaan tersebut bisa membuat narapidana teroris bebas dan tidak kembali bergabung kelompoknya.

"Memang kita tidak bisa langsung menyatakan bahwasannya mereka sudah oke, tetapi kita ada pembinaan. kita catat semua, dimana mereka berada. Ada blue print deradikalisasi kami di BNPT, bahwa kita perlu membina dan melakukan rehabilitasi bagi napi teroris yang sudah ada diluar agar mereka kembali kemasyarakat dan betul-betul taubat," tutup Irfan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dalam pidatonya di forum counter-terrorism, Sidang Umum PBB, New York, mengatakan bebasnya narapidana teroris dari berbagai penjara di Indonesia dan negara Asia lainnya menjadi sebuah ancaman bagi kawasan Asia dan Australia jika para napi teroris tersebut belum menjalani proses deradikalisasi.

Bishop juga mengkhawatirkan bahwa para narapidana teroris telah menyebarkan paham radikal saat menjalani proses penahanan di lembaga pemasyarakatan.

Kekhawatiran ini juga yang menjadi agenda Australia dan Indonesia untuk melakukan konfrensi bersama mengenai berbagai upaya proses rehabilitasi di lembaga pemasyarakatan agar mantan teroris tidak kembali bergabung dengan kelompoknya pada bulan Oktober mendatang. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA