Demikian diungkapkan Panglima Kostrad, Letjen Gatot Nurmantyo, sesaat setelah Apel Kesiapan Pasukan di Lapangan Brigif 13 Galuh, Jalan Siliwangi Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (19/7).
"Karena cadangan, Kostrad tidak diturunkan di awal tapi diturunkan pada saat-saat kritis. Dengan 2/3 kekuatan, Kostrad selalu siaga bukan hanya untuk Pilpres," tandasnya.
Gatot sebagai panglima merasa harus menjelaskan tugas pengamanan Pilpres tahun ini kepada prajurit karena Kostrad dilatih untuk mencari, menemukan dan menghancurkan musuh.
"Pada pengamanan kali ini yang dihadapi saudara-saudara kita sendiri, Kostrad disuruh perang malah senang. Tapi kalau menghadapi massa kami sedih, karena saudara-saudara kita sendiri. Kostrad akan menahan diri, karena yang dihadapi orang-orang yang emosional," terangnya.
Karena itu, lanjut Pangkostrad, hanya peluru karet yang digunakan Kostrad untuk perusuh yang mengganggu keamanan suasana saat atau setelah penghitungan resmi suara Pilpres 2014.
Gatot juga mengajak semua prajuritnya untuk mendoakan sisa tahapan pilpres berjalan aman, tenteram dan damai.
[ald]