"Kami belum sampai pada kesimpulan," kata Karo Penmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/1).
Menurut Boy, untuk kasus teror ATM di Malang masih dalam proses penyelidikan kepolisian. Pihaknya sudah melakukan pengumpulan barang bukti, termasuk jenis bahan-bahan material yang digunakan untuk meledakkan ATM.
"Kita masih mengumpulkan serpihan-serpihan yang diletakkan di box dalam ATM. Kita juga sedang melakukan penelitian pada bahan material. Nanti kami coba konfirmasi dengan berbagai peralatan," jelasnya.
Pada Kamis dini hari 9 Januari lalu, bilik ATM milik Bank Mandiri di Jalan Kertanegara, Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur diledakkan oleh orang tak dikenal. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: