
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum maksimal dan tegas menanggapi aksi penyadapan yang dilakukan badan intelijen Australia, the Defence Signals Directorate (DSD), atau yang sekarang dinamai Australian Signals Directorate
"Kalau tegas itu berarti Pak SBY menelepon Tony Abbot (PM Australia) dan Presiden Barrack Obama (Amerika Serikat) untuk menyampaikan ketidaksenangan atas terjadinya penyadapan," ujar anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/11).
Politisi Partai Golkar itu menilai tindakan Presiden SBY yang memanggil duta besar RI di Canberra sekadar gertakan. Dalam tataran hubungan internasional, ketika terjadi ketidakpuasan karena adanya pengkhianatan maka sikap paling berat adalah pemutusan hubungan diplomatik.
"Tapi, menurut saya pribadi itu tidak perlu, terlalu jauh karena hubungan kedua negara itu kan saling membutuhkan. Tak hanya persoalan politik, tapi juga ekonomi dan lainnya," jelas Tantowi.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: