
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan Australia tidak harus meminta maaf menyusul pemberitaan yang marak tentang operasi penyadapan terhadap para pejabat tinggi Indonesia oleh aparat intelijen Australia. Namun, di pemberitaan terakhir, Abbott menyatakan penyesalan atas ketidaknyamanan Presiden SBY.
Menurut anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, sikap PM Australia sudah keterlaluan.
"PM Abbott tidak memahami bahwa jutaan orang Australia sesungguhnya sangat bersahabat dengan masyarakat Indonesia. Bahkan sebagian menganggap Indonesia sebagai rumah keduanya," kata anggota Komisi III itu dalam pernyataan tertulis, Rabu (20/11).
PM Australia dimintanya untuk memahami dan menyadari hal tersebut, dan karena itu sebaiknya meminta maaf secara ksatria.
"Janganlah gara-gara satu orang Abbott membuat tidak enak jutaan warga Australia yang sesungguhnya sangat bersahabat dengan masyarakat Indonesia," ungkap Ketua DPP Partai Demokrat itu.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: