Orang Istana: AS dan Australia Masih "Tidak Membenarkan Juga Tidak Membantah"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 09 November 2013, 09:32 WIB
Orang Istana: AS dan Australia Masih "Tidak Membenarkan Juga Tidak Membantah"
Teuku Faizasyah/net
rmol news logo Pemerintah Republik Indonesia mengaku sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan negara Amerika Serikat dan Australia untuk memprotes indikasi tindak mata-mata atau penyadapan yang dilakukan Kedutaan Besar kedua negara tersebut di Jakarta. Dugaan itu berawal dari isi dokumen mantan analis di National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden.

"Posisi yang disampaikan, mereka akan laporkan ke ibukota masing-masing sebagai standar respon hubungan suatu negara," kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam diskusi bertema "Sadap Bikin Tak Sedap" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).

Faizasyah mengatakan, sampat saat ini sikap para perwakilan kedua negara itu adalah "tidak membenarkan tetapi juga tidak membantah". Jawaban semacam itu lazim dan diterima juga oleh negara-negara lain yang diduga disadap.

"Pertemuan dengan para pejabat kedubes lebih banyak mendengarkan protes dari RI, kami menjelaskan ketidaksenangan pemerintah RI. Dan seperti biasa berlaku di semua negara, mereka mencatat dan bersikap tidak membenarkan tetapi juga tidak membantah," urainya.

Dalam konteks hubungan antar negara, bentuk memberi jawaban bisa beragam. Namun, tambah Faizasyah, ada baiknya negara-negara tersebut untuk meredakan kerusakan hubungan yang sedang terjadi dengan cepat. Komunikasi lanjutan dapat dilakukan antara pejabat luar negeri atau pejabat lain di antara negara-negara yang berperkara. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA