Demikian dikatakan Direktur Program Imparsial, Al Araf, di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9). Menurut dia, pembahasan RUU Komcad sangat bertolakbelakang dengan persoalan yang membelit TNI seperti lemahnya alat utama sistem persenjataan (Alusista) dan kesejahteraan TNI yang masih perlu diperbaiki, teknologi yang belum canggih. Kondisi itu menyebabkan TNI tak profesional.
"RUU ini juga tak menyebutkan untuk apa? Perang juga tidak. Tapi, bisa digunakan untuk menghadapi terorisme, kriminalisme, konflik sosial dan lain-lain," katanya.
Di sisi lain, Al Araf mengatakan bahwa ia tak melihat melihat ada ancaman dari luar, khususnya di ASEAN, terhadap Indonesia. Berbeda dengan Israel yang berhadapan dengan Timur Tengah, Korea Selatan dengan Korea Utara, atau Singapura dengan Malaysia.
Dia mengusulkan agar anggaran Rp 100 triliun sebaiknya untuk memperbaharui komponen utama, teknologi canggih, peningkatan sumber daya manusia, dan kesejahteraan TNI.
"Kalau ini sudah dipenuhi, maka Komcad bisa dijalankan," demikian Al Araf.
[ald]
BERITA TERKAIT: