Chief executive Hyundai Motor, Jose Munoz, mengatakan, produsen mobil akan terus berusaha menjaga stabilitas dan membuat pelanggan datang ke dealer.
"Saya tidak berharap melihat kenaikan besar dalam semalam," kata Jose Munoz, dikutip dari
Bloomberg, Rabu 16 April 2025.
Komentarnya muncul di tengah kekhawatiran kemungkinan lonjakan harga mobil akhir tahun ini karena kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump
Firma riset Anderson Economic Group memperkirakan bahwa pungutan tarif Trump dapat menambah biaya baru sebesar 2.500 Dolar AS per kendaraan di pasar kelas bawah hingga 20.000 Dolar AS untuk impor barang mewah.
Hyundai berjanji untuk tidak menaikan harga, setidaknya hingga 2 Juni. Langkah terbukti menghasilkan penjualan yang cukup baik di bulan April.
Setelah 2 Juni, kemungkinan Hyundai juga tidak memiliki rencana untuk menarik model kendaraan atau menaikkan harga secara substansial.
"Jika kami memiliki kesempatan untuk mengambil beberapa insentif yang dikurangi, menaikkan harga di sana-sini, kami akan melakukannya," kata Munoz.
Para produsen mobil telah berbicara kepada pemasok suku cadang di tengah tekanan tarif. Mereka berupaya mencari langkah untuk bisa berbagi biaya untuk meringankan beban.
Bulan lalu Hyundai mengungkapkan rencana untuk membuat rekor investasi sebesar 21 miliar Dolar AS di Amerika. Komitmen tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk melokalisasi manufakturnya di AS.
"Kami tidak mencoba mengubah keadaan karena insentif atau tarif. Bagi kami, AS adalah pasar yang paling penting," kata Munoz.
BERITA TERKAIT: