Dalam pernyataannya, Tiongkok berharap UE akan secara serius mengkaji ulang keputusan dan berhenti melangkah lebih jauh ke arah yang salah.
Pernyataan itu muncul setelah Komisi Eropa mengatakan pada Rabu (12/6), bahwa mereka akan mengenakan bea tambahan hingga 38,1 persen pada impor mobil listrik Tiongkok mulai bulan Juli.
Menanggapi itu Tiongkok mengatakan akan mengambil tindakan untuk melindungi kepentingannya.
“Mengingat struktur ekonomi dan besarnya negara-negara tersebut, Tiongkok dan UE akan mendapat manfaat terbaik jika bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi dan perdagangan utama,” menurut pernyataan media China,
Xinhua.
“Akan lebih hemat biaya jika UE memanfaatkan keunggulan Tiongkok untuk mengembangkan industri kendaraan listriknya sendiri," lanjutnya.
Dalam keputusannya, UE menyatakan bahwa BYD akan mendapat pajak 17,4 persen, Geely 20 persen dan SAIC 38,1 persen. Pabrikan Tiongkok lainnya juga akan dikenakan kenaikan tarif.
BERITA TERKAIT: