Mengutip
Reuters, Kamis (18/4), PHK massal itu dilakukan karena perusahaan itu tengah bergulat dengan penurunan penjualan dan perang harga di industri kendaraan listrik (EV).
Menurut CEO Tesla, Elon Musk pemutusan kerja itu bertujuan untuk mengefisiensikan perusahaan.
“Setiap lima tahun, kami perlu melakukan reorganisasi dan merampingkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya,” kata Elon Musk dalam pernyataanya.
PHK ini muncul setelah Tesla dikabarkan membatalkan produksi mobil murahnya yang telah lama dijanjikan.
Berdasarkan laporan eksklusif
Reuters pada 5 April lalu, mobil seharga 25 ribu dolar AS (Rp404 juta) yang diandalkan para investor untuk mendorong penjualan itu tidak jadi dirilis.
Padahal, Musk sempat mengatakan mobil yang dikenal dengan nama Model 2 itu akan mulai diproduksi pada akhir 2025 ini. Namun CEO itu belum membuka suara terkait berita tersebut.
Adapun saham Tesla sendiri pada awal pekan ini ditutup 161,48 dolar AS atau tercatat turun 5,6 persen.
BERITA TERKAIT: