Memang bukan desain lintasan utamanya yang diubah. Melainkan bagian
pit entry yang diperpanjang.
"Sirkuitnya belum berubah, FIA Grade 3. Panjang lintasan 2,4 km dan 18 belokan. Ini masih sirkuit yang sama," ujar Project Director Formula E Operations (FEO) untuk Jakarta E-Prix, Gemma Roura, di Jakarta, dikutip Rabu, 19 Maret 2025.
"Ada modifikasi di
pit entry, tapi treknya masih sama," lanjutnya.
Gemma menambahkan, performa mesin terbaru ini diklaim sudah bisa mengalahkan akselerasi mobil F1, di mana 0 sampai 100 km/jam masih perlu waktu 2,9 detik.
"Karakter utama mobil ini (Gen 3 Evo) adalah akselerasi 0-100 km/jam dalam 1,86 detik, lebih cepat dari F1, 30 persen lebih cepat," ungkapnya.
Dikutip dari laman ABB, peningkatan kinerja ini setara dengan peningkatan sekitar 0,2 detik per putaran di Sirkuit Monaco. Untuk
top speed diklaim mencapai 322 km/jam, atau 36 persen lebih cepat dari versi sebelumnya.
Di sisi lain, ini merupakan Formula E pertama yang memakai penggerak semua roda. Tahun depan, balapan Formula E akan menggunakan mobil generasi lebih baru.
"Mobil ini hanya sampai 2025 saja, karena pada 2026 kita akan memakai Gen 4," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: