Gol tunggal Everton di menit 95 mengunci hak juara Copa Libertadores ke final. Gremio akan menunggu pemenang laga Real Madrid vs Al Jazira yang dimainkan tadi malam WIB.
Gremio memaksa Pachucha, mengakhiri mimpi mereka merebut gelar. Mimpi itu sempat menyala ketika Pachuca di perempat final menumbangkan juara antarklub Afrika Wydad Casablanca, juga dengan skor 1-0 via perpanjangan waktu.
Sempat terjadi kekakuan sekian lama ketika pertarungan hanya terjadi di wilayah tengah. Barulah kerjasama Luan-Ramiro dari Gremio kala laga berjalan setengah jam, memberikan sedikit warna di pertarungan ini.
Keisuke Honda, bintang Jepang yang sekarang berseragam Pachuca, nyaris saja mencetak gol untuk timnya menjelang turun minum. Namun ada Bruno Cortez yang melakukan sapuan terakhir penting untuk mencegah luka Gremio. Skor 0-0 berlanjut hingga turun minum.
Pachuca terus menyengat di babak kedua. Mereka punya penguasaan bola yang cukup masif, 61 persen berbanding 39 persen. Ada peluang Erick Aguirre dari luar kotak penalti yang diblok Marcelo Grohe. Tetapi Gremio membalas pula melalui Luan. Ia mengirim drive dari jaÂrak 30 yard yang harus dihadang oleh kiper berusia 44 tahun milik Pachuca, Oscar Perez.
Sementara peluang terus menghambur, skor 0-0 bertahan sampai 90 menit. Artinya, babak perpanjangan waktu harus digunakan untuk mencari pemenang. Uniknya, justru hanya lima menit di babak ini, Gremio mendapatkan gol yang selama ini mereka cari dalam waktu norÂmal. Pelakunya adalah Everton, yang masuk pada menit 72 untuk menggantikan Michel.
"Kami sempat gugup di awal laga dan seharusnya kita tidak boleh begitu. Tapi di babak kedua, kami berhasil memainkan gaya kami dan menciptakan lebih banyak peluang," ucap pelatih Gremio, Renato Portaluppi.
"Tapi ini akhir tahun, kami kelelahan. Tapi kami tim yang lebih baik dan sekarang harus konsentrasi pada laga final nanÂti," tambahnya. ***
BERITA TERKAIT: