Imam mengaku langsung melaporkan perihal pencabutan tersebut kepada FIFA. Alasan Cak Imam, sapaan akrabnya, ia menghargai keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan pembekuan itu. Ia juga menghargai keinginan FIFA melakukan perubahan besar terhadap persepakbolaan Indonesia.
Setelah pencabutan itu, berbagai spekulasi masih berputar. Bukan soal wacana Kongres Luar Biasa, tetapi juga rencana pemerintah Indonesia mendatangkan pelatih kelas dunia, Jose Mourinho, sebagai pelatih kepala Tim Nasional Garuda. Indonesia menyiapkan kontrak Rp 150 miliar per tahun bagi Mourinho.
Media internasional turut menyorot keinginan Indonesia yang keluar dari mulut Menpora itu.
BBC Sport mengangkat hal itu namun tak lupa menyinggung prestasi Indonesia yang masih duduk di peringkat 185 dari 204 anggota FIFA, dan telah dilarang berlaga dalam kompetisi internasional sejak tahun lalu karena campur tangan pemerintah dalam sepak bola.
BBC mengabarkan juga bahwa niatan Menpora Imam Nahrowi terbilang serius karena sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo.
Diberitakan bahwa Nahrawi percaya Mourinho akan "membangkitkan semangat juang" dari pemain Indonesia. BBC juga mengangkat nama pelatih asal Belanda, Guus Hiddink, yang disarankan Erick Thohir selaku Ketua Komite Olimpiade Indonesia, untuk bisa menjadi pilihan kedua.
Sementara itu
espnfcasia.com, memberitakan bahwa Indonesia mencoba untuk menghidupkan kembali sepakbolanya setelah bertahun-tahun tidak berprestasi dengan menyebut nama Mouriho sebagai nominator pelatih baru.
Mourinho (53), asal Portugis, dipecat oleh Chelsea pada bulan Desember lalu dan sejak itu "The Special One" disebut-sebut akan melatih Manchester United.
[ald]
BERITA TERKAIT: