Dalam diskusi "Alangkah Lucunya Sepakbola Kita", di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2), Noor Aman menegaskan bahwa ada beberapa aspek yang harus dipertimbangan pemerintah. Salah satunya aspek sejarah terbitnya SK pembekuan.
"Menurut saya, yang paling penting adalah sanksi (pembekuan) itu keluar karena adanya pembangkangan PSSI. Jadi, SK keluar berhubung keputusan BOPI tidak meloloskan Persebaya dan Arema Cronus (verifikasi ISL 2015)," katanya.
Pihaknya menemukan fakta bahwa dua klub itu "super" bermasalah. Ada sengketa di internal klub itu. Persebaya menuntut BOPI atas keputusan itu. Dari gugatan pengadilan, BOPI dimenangkan.
"Pengadilan menyebut Persebaya MMIB itu tak bisa gunakan Persebaya Indonesia," katanya.
Karena itu, BOPI sebetulnya punya hak menuntut PSSI secara hukum, karena PSSI melaporkan BOPI ke FIFA atas tindakan intervensi.
Selain itu, menurutnya, apapun keputusan yang diambil pemerintah terkait pembekuan PSSI, ia meminta pengakuan PSSI bahwa apa yang dilakukan BOPI bukanlah intervensi.
"Tolong klarifikasi itu bukan intervensi. Kalau perlu, bubarkan saja BOPI kalau kami memang intervensi," tegasnya.
[ald]