Jangan Sampai 10-0 Seperti Lawan Bahrain

Jelang Irak Vs Indonesia

Selasa, 05 Februari 2013, 08:49 WIB
Jangan Sampai  10-0 Seperti  Lawan Bahrain
timnas Indonesia
rmol news logo .Laga Irak vs Indonesia di Sta­dion Internasional King Abdul­lah, Dubai, Uni Emirat Arab,  besok malam WIB, menjadi uji­an pertama bagi timnas Indone­sia di penyisihan Piala Asia 2015.

Timnas Indonesia tidak pa­sang target jelang menghadapi la­ga tersebut. Sebelum melawan Irak, tim­nas ka­lah telak 0-5 di laga ujicoba melawan Yordania.

Sebaliknya, Irak   melumat timnas Malaysia dengan skor 3-0. Secara matematis, melawan Malaysia saja Indonesia kalah, apalagi melawan Irak. Tapi, se­pak­bola bukanlah matematika.

Menyadari kondisi tersebut, penanggung jawab timnas In­donesia, Bernhard Limbong me­minta publik Indonesia bersi­kap realistis.

Yang menyedihkan, Indonesia  satu grup dengan Irak, China dan Saudi Arabia, tim-tim langganan Piala Dunia.

Dikhawatirkan, Indonesia di­jadikan sasaran empuk untuk men­dulang gol sebanyak-ba­nyak­nya. Karena, hanya dua tim teratas yang melaju ke babak fi­nal di Australia 2015 mendatang.

Ini mengingatkan kita ketika Pra Piala Dunia tahun lalu, ke­tika Bahrain menjadikan In­do­nesia sebagai sasaran  mengum­pul­kan gol sebanyak-banyaknya untuk lolos. Hasilnya, Bahrain me­mang mengamuk, Indonesia di­gunduli 10-0 dan menjadi re­kor kekalahan terburuk Indone­sia sepanjang masa.

Koordinator timnas In­donesia, Bob Hippy juga meminta publik Indonesia untuk  realistis. “Ja­ng­an menuntut terlalu tinggi ter­ha­dap timnas Indonesia saat ini.

Persiapan timnas kita pen­dek. Ki­ta sudah  panggil banyak pe­main jauh-jauh hari jelang per­tandingan Irak vs Indonesia , tapi yang memenuhi panggilan sege­lintir pemain saja,” kata Bob.

Kondisi timnas Indonesia saat ini memang sedang compang-cam­ping, menyusul penolakan puluhan klub yang berlaga di kom­petisi Indonesia Super Lea­gue (ISL) mengirimkan pemain-pemainnya ke timnas Indonesia. Klub-klub ISL yang berada diba­wah naungan KPSI yang dipim­pin La Nyalla Mahmud Matallit­ti, ngotot tak mau mengirim pe­mainnya ke timnas Indonesia bila kepengurusan sepakbola In­do­nesia masih dibawah kepe­mim­­pinan PSSI yang diketuai Djohar Arifin. Karena itu pemain yang bergabung di timnas Indo­nesia saat ini bukanlah kumpulan pemain terbaik di Indonesia. Mereka juga sedang tidak terli­bat kompetisi karena IPL belum dimulai.

Menurut data terakhir FIFA, timnas Indo­nesia kalah sebanyak 15 kali dan hanya memenangkan tiga pe­r­tan­­dingan dalam 20 pertandi­ngan terakhir melawan tim dari Timur Tengah.

Pada laga terakhir Irak vs Indonesia di  Asian G­a­mes 2006, timnas Indonesia ju­ga kalah telak 0-6. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA