Legenda bulutangkis Denmark, Peter Hoeng Gade resmi memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis yang membesarkan namanya. Selanjutnya, atlet berusia 36 tahun ini akan memajukan bulutangkis Denmark sebagai pelatih.
Sebagai persembahan terakÂhir, Gade akan melakoni pertaÂnÂdingan perpisahan di hadapan paÂra penggemarnya. Dia akan mengÂhadapi pemain terbaik ChiÂna, Lin Dan pada turnamen YoÂnex Copenhagen Masters 2012 di Falconer Hall, Frederiksberg, Denmark.
Gade menyatakan, turnamen tersebut menjadi turnamen terÂakÂhir dalam kariernya sebagai peÂbuÂlutangkis. “Ini merupakan perÂtandingan terakhir dalam karier saÂya. Saya sedikit khawatir, tetaÂpi sangat ingin menghadapi Lin Dan di hadapan publik saya,†tuÂlis Gade.
Duel Gade lawan dua kali peÂraih medali emas Olimpiade ini akan disaksikan masyarakat DenÂmark sebagai ucapan selaÂmat tinggal kepada pemain buluÂtangkis dunia yang terkenal selaÂma lebih dari satu dekade.
Pada bulan Desember ini, jadÂwal Gade lebih padat sekaligus menandai mundurnya Gade. RenÂcananya, kisah hidup dia akan diputar dalam bentuk dokuÂmenter di dua stasiun televisi DenÂmark, TV2 Sporten dan DR1.
Gade meninggalkan dunia buÂlutangkis dengan prestasi yang membanggakan bagi negaranya. Dia pernah menjadi juara dunia yuÂnior pada 1994, meraih gelar juÂara All England 1999, serta menÂjadi pemain tertua yang meÂnempati peringkat satu dunia paÂda 2006.
Di masa suksesanya, Gade menÂjadi pemain Eropa satu-satuÂnya yang berjuang menghadapi dominasi pemain-pemain Asia selama lebih dari satu dekade. Dia yang menjadi pebulutangkis top dunia sejak 1998 sampai 2001 seÂbelum kembali menjadi peÂringkat satu dunia di 2006. ‘’SaÂya senang dengan karir saya yang saatnya berakhir,’’ tegasnya.
Dengan mundurnya Gade dan peÂbulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat pada 2013 mendatang, maka dunia bulutangkis akan menutup satu era keemasan yang ditandai dengan persaingan emÂpat pemain besar: Gade, Taufik, Lin Dan, dan Lee Chong Wei.
Sementara itu, di ajang Yonex CoÂpenhagen Masters 2012, InÂdoÂÂnesia mengirimkan pemain terÂÂbaiknya di dua nomor yaitu ganÂda campuran dan ganda puÂtra. Mereka adalah pasangan PaÂsangan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati yang baru saja meÂraih gelar pertama mereka di turÂnamen India Open Grand Prix Gold beberapa hari lalu. Serta, ganÂda putra Karanda Suwardi/MuÂhammad Ulinnuha.
Fran/Shendy akan menghaÂdapi ganda tuan rumah Joachim FiscÂher/Christinna Pedersen. SeÂmenÂtara Suwardi/Ulinnuha akan meÂlaÂwan ganda Denmark lainÂnya, Mathias Boe/Carsten MorÂgensen.
“Turnamen itu akan menjadi sarana uji kemampuan mereka. Apalagi, nanti mereka akan berÂtemu juara BWF Superseries FiÂnal yang merupakan lawan berÂkualitas,†kata pelatih ganda camÂpuran, Richard Mainaky.
Turnamen yang mempereÂbutÂkan total hadiah Rp2,3 milyar ini merupakan turnamen yang memÂÂpertemukan pemain-pemain piliÂhan dengan peringkat yang diangÂgap terbaik yang secara khusus diundang. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: