Denmark Relakan Peter Gade Pensiun

Satu-satunya Pemain Eropa Menghadapi Dominasi Asia

Jumat, 28 Desember 2012, 09:23 WIB
Denmark Relakan Peter Gade Pensiun
Peter Hoeng Gade

rmol news logo Legenda bulutangkis Denmark, Peter Hoeng Gade resmi memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis yang membesarkan namanya. Selanjutnya, atlet berusia 36 tahun ini akan memajukan bulutangkis Denmark sebagai pelatih.

Sebagai persembahan terak­hir, Gade akan melakoni perta­n­dingan perpisahan di hadapan pa­ra penggemarnya. Dia akan meng­hadapi pemain terbaik Chi­na, Lin Dan pada turnamen Yo­nex Copenhagen Masters 2012 di Falconer Hall, Frederiksberg, Denmark.

Gade menyatakan, turnamen tersebut menjadi turnamen ter­ak­hir dalam kariernya sebagai pe­bu­lutangkis. “Ini merupakan per­tandingan terakhir dalam karier sa­ya. Saya sedikit khawatir, teta­pi sangat ingin menghadapi Lin Dan di hadapan publik saya,” tu­lis Gade.

Duel Gade lawan dua kali pe­raih medali emas Olimpiade ini akan disaksikan masyarakat Den­mark sebagai ucapan sela­mat tinggal kepada pemain bulu­tangkis dunia yang terkenal sela­ma lebih dari satu dekade.

Pada bulan Desember ini, jad­wal Gade lebih padat sekaligus menandai mundurnya Gade. Ren­cananya, kisah hidup dia akan diputar dalam bentuk doku­menter di dua stasiun televisi Den­mark, TV2 Sporten dan DR1.

Gade meninggalkan dunia bu­lutangkis dengan prestasi yang membanggakan bagi negaranya. Dia pernah menjadi juara dunia yu­nior pada 1994, meraih gelar ju­ara All England 1999, serta men­jadi pemain tertua yang me­nempati peringkat satu dunia pa­da 2006.

Di masa suksesanya, Gade men­jadi pemain Eropa satu-satu­nya yang berjuang menghadapi dominasi pemain-pemain Asia selama lebih dari satu dekade. Dia yang menjadi pebulutangkis top dunia sejak 1998 sampai 2001 se­belum kembali menjadi pe­ringkat satu dunia di 2006. ‘’Sa­ya senang dengan karir saya yang saatnya berakhir,’’ tegasnya.

Dengan mundurnya Gade dan pe­bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat pada 2013 mendatang, maka dunia bulutangkis akan menutup satu era keemasan yang ditandai dengan persaingan em­pat pemain besar: Gade, Taufik, Lin Dan, dan Lee Chong Wei.

Sementara itu, di ajang Yonex Co­penhagen Masters 2012, In­do­­nesia mengirimkan pemain ter­­baiknya di dua nomor yaitu gan­da campuran dan ganda pu­tra. Mereka adalah pasangan Pa­sangan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati yang baru saja me­raih gelar pertama mereka di tur­namen India Open Grand Prix Gold beberapa hari lalu. Serta, gan­da putra Karanda Suwardi/Mu­hammad Ulinnuha.

Fran/Shendy akan mengha­dapi ganda tuan rumah Joachim Fisc­her/Christinna Pedersen. Se­men­tara Suwardi/Ulinnuha akan me­la­wan ganda Denmark lain­nya, Mathias Boe/Carsten Mor­gensen.

“Turnamen itu akan menjadi sarana uji kemampuan mereka. Apalagi, nanti mereka akan ber­temu juara BWF Superseries Fi­nal yang merupakan lawan ber­kualitas,” kata pelatih ganda cam­puran, Richard Mainaky.

Turnamen yang mempere­but­kan total hadiah Rp2,3 milyar ini merupakan turnamen yang mem­­pertemukan pemain-pemain pili­han dengan peringkat yang diang­gap terbaik yang secara khusus diundang.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA