.Kasus doping yang menyeret pebalap sepeda asal Amerika SeÂrikat, Lance Armstrong memaÂsuki babak baru. Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USAÂDA) berÂniat melakukan tes keboÂhongan terhadap juara Tour de France tujuh kali bertutut-turut terÂsebut.
Usada juga sudah menyiapÂkan hukuman jika Armstrong terbukti menggunakan doping. Tidak tanggung-tanggung, pria kelahiran Texas, 41 tahun silam ini akan dilarang aktif lagi dalam cabang olahraga balap sepeda seumur hidup.
Dia juga terancam kehilangan tujuh gelar Tour de France yang diraihnya sepanjang 1999 hingga 2005 lalu. Namun, pengacara pria berjuluk The Boss ini meÂnyaÂtakan kliennya siap menjalaÂni tes keboÂhongan yang diminta USADA.
“Saya tidak keberatan karena tes pendeteksi kebohongan itu memang resmi. Saya tidak akan menentang hasil tes yang mengÂgunakan alat canggih dan diopeÂrasikan oleh teknisi yang memeÂnuhi syarat,†ujar Tim Herman, pengacara Armstrong dalam proÂgram Sportsweek Radio 5.
Selain tes kebohongan, USAÂDA sudah menghadirkan 26 orang saksi, termasuk 11 bekas rekan setim Armstrong. Herman memÂbanÂtah telah menuduh meÂreka memÂberikan kesaksian palÂsu. “TiÂdak, saya tidak mengataÂkan meÂreka semuanya (membeÂriÂkan keÂterangan palsu). Tapi, seÂbagian beÂsar dari mereka,†katanya.
Selain USADA, Badan Anti-Doping Australia (ASADA) juga akan memeriksa dugaan doping yang dilakukan Armstrong. ASAÂDA melakukan penyelidiÂkan ini setelah seorang bekas peÂbalap seÂpeda Australia, Matt WhiÂte (38) mengaku menjadi baÂÂgiÂan dari strategi doping LanÂce Armstrong dan timnya US PosÂÂtal Service antara 2001 ke 2003.
“Pengakuan White adalah seÂsuatu yang sangat serius. DesaÂkan yang dialami para atlet untuk menggunakan doping memang sangat besar. Tapi itu bukan alaÂsan untuk ikut dalam strategi tim yang dilakukan untuk menipu olah raga dan penggemarnya,†demikian isi pernyataan resmi ASADA.
Akhir pekan lalu, White mengÂumumkan pengunduran dirinya sebagai direktur olah raga tim baÂlap sepeda Australia yang baru diÂbentuk Orica-GreenEDGE. WhiÂte juga mundur dari pekerjaannya dari program balap sepeda putra Australia.
Asosiasi Balap Sepeda AustraÂlia, akan melakukan pertemuan untuk membahas langkah yang akan diambil terkait temuan meÂngejutkan ini.
ASADA mengatakan pada 2010 lalu, lembaga ini sudah muÂlai menyelidiki tuduhan pengÂguÂnaan doping yang dilakukan peÂbalap AS, Floyd Landis terhadap White. Namun, saat itu ASADA tak bisa melanjutkan investigasi karena investigasi serupa sedang dilakukan USADA dan pemeÂrinÂtah federal AS.
“Desakan yang dialami para atlet untuk menggunakan doping memang sangat besar. Tapi itu bukan alasan untuk ikut dalam strategi tim yang dilakukan unÂtuk menipu olah raga dan pengÂgeÂmarnya,†lanjutnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: