RMOL. Anggota tim Piala Thomas Indonesia Taufik Hidayat mengakui hilangnya kekompakkan dan minimnya komitmen menjadi salah satu biang kegagalan Indonesia di Piala Thomas.
“Kalau boleh berkata jujur, saya ingin mengatakan tim Piala Thomas memang tidak kompak, dan kenyataannya memang begitu. Saya juga sangat prihatin dan ingin mempertanyakan komitmen teman-teman untuk berjuang membela timnas,†kata Taufik saat ditemui wartawan di lobi Hotel New World, China sebelum bertolak ke Jakarta.
Taufik kemudian memberikan contoh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang meninggalkan pelatnas dan bermain di sebuah pertandingan eksibisi di Manokwari, yang digambarkannya sebagai ajang “tarkam†atau antarkampung.
“Kita semua berkumpul untuk latihan bersama di Pelatnas, tapi Kido dan Hendra malah pergi ke Papua. Di sana dia latihan sama siapa? Sebagai pemain kelas dunia yang sedang mempersiapkan diri di pelatnas, dia harus menjaga kebersamaan,†cecar juara Olimpiade Athena 2004 ini.
Namun, kenyataan yang terjadi, para pemain muda belum ada yang mampu berprestasi dan masih kalah dibanding pemain senior. Karena itu, aku Taufik, dia dengan berat hati harus kembali turun ke lapangan.
Selain itu, Taufik juga mengritik pengurus yang juga dianggapnya tidak kompak dan suka menerapkan aturan yang anehaneh.
Melihat kondisi yang ada dalam kepengurusan PBSI, Taufik menegaskan bahwa dia tidak akan bersedia lagi dipanggil untuk tampil di Piala Thomas. “Saya tidak mau main lagi di Piala Thomas mendatang, meski ranking saya masih tetap lebih tinggi dibanding pemain lain,†katanya.
Sementara itu, Markis Kido yang ditanya tanggapannya soal kritik Taufik terhadap dirinya menegaskan, dia tidak merasa telah merusak kebersamaan dalam pelatnas karena dia juga punya agenda sendiri.
“Saya kan bukan pemain pelatnas, jadi boleh saja saya pergi ke Papua karena acara itu sudah diagendakan sebelumnya. Lagi pula saya hanya lima hari di sana dan tidak berpegaruh terhadap program latihan,†jelasnya. Kekalahan Indonesia atas Jepang menjadi catatan hitam bulutangkis nasional. Karena, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia gagal ke semifinal. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: