Icuk: Jangan Masuk Angin!

Indonesia Ketemu China Di Thomas & Uber

Rabu, 18 April 2012, 08:18 WIB
Icuk: Jangan Masuk Angin!
icuk sugiarto

RMOL. Skuad Indonesia bakal menghadapi ujian berat pada putaran final turnamen bulutangkis beregu Piala Thomas dan Uber 2012. Tim putra dan putri berada di grup ‘Neraka’ bersama China yang difavoritkan juara.

Dari hasil undian yang dilakukan di Wuhan Sports Gymnasium Center, Ming­gu (15/4), lalu, tim Thomas Indo­nesia tergabung di Grup A ber­sama tuan rumah China dan Ing­gris. Sementara, tim Uber In­do­nesia juga berada di Grup A ber­sa­ma China dan Afrika Selatan.

Melihat hasil drawing terse­but, peluang Indonesia untuk me­raih gelar di turnamen bulu­tang­kis bergengsi ini cukup be­rat, karena hanya juara dan run­ner-up grup, yang bisa melaju ke delapan besar yang akan mem­berlakukan sistem gugur. Tapi, di sisi lain posisi Indonesia diun­tungkan, karena jika lolos ke ba­bak selanjutnya tidak akan ber­te­mu dengan China di perem­pat­final dan semifinal.

Meski begitu, legenda bulu­tang­kis Indonesia, Christian Ha­dinata yakin jika junior-ju­nior­nya akan tampil semaksimal un­tuk meraih gelar juara. Menu­rut­nya, tim unggulan belum tentu menjadi juara karena banyak fak­tor yang mempengaruhi ke­me­nangan di turnamen tersebut.

“China memang diunggulkan menjadi juara di Piala Thomas dan Uber. Tapi untuk jadi juara di turnamen ini tidak bisa dilihat dari faktor kehebatan saja. Taktik dan strategi juga berpengaruh besar untuk menang,” ujar Chris­tian saat dihubungi Rakyat Mer­deka kemarin.

Christian menambahkan, ma­te­ri pemain dan persiapan jelang kejuaraan juga banyak mem­pe­ngaruhi kemenangan. “Tentunya pihak manajemen akan menu­run­kan pemain-pemanin ter­baik,” tambah bekas pebulutang­kis yang sudah empat kali men­juarai Piala Thomas pada 1973, 1976, 1979 dan 1984 dengan ber­main di nomor ganda.

Di tempat terpisah, bekas pe­bu­lutangkis nasional, Icuk Su­giarto menyatakan, tim Indone­sia akan melakoni laga berat di awal. Selanjutnya, jika lolos akan lebih ringan.

“Dari hasil un­dian, Indonesia lebih beruntung bisa satu grup dengan China. Minimal bisa menjadi runner-up grup, selanjutnya akan lebih mu­dah,” kata Icuk.

Icuk memperingkatkan kepa­da para pemain dan pengurus untuk menciptakan suasana yang kondusif, sehingga para pemain tidak ada yang tertekan. “Cipta­kan suasana yang kondusif, se­hingga kekompakan bisa terwu­jud,” ujarnya.

Meski tim putra berhasil men­ciptakan All Indonesian Final pada turnamen Axiata Cup akhir pekan lalu, kata Icuk tidak men­jadi ukuran untuk sukses di Piala Thomas dan Uber yang akan di­gelar di Wuhan, China, 20-27 Mei, mendatang.

“Kita jangan terlena dengan hasil Axiata Cup, karena even tersebut bukan gambaran dan to­lak ukur untuk Thomas Cup. Ki­ta harus tetap mewaspadai, ja­ngan sampai nanti masuk angin,” katanya.

Sebelumnya, Manajer tim Tho­mas dan Uber Indonesia, Mo­chammad Feriansyah, me­ng­aku optimistis tim Indonesia mam­pu melaju ke babak delapan besar de­ngan melewati hadangan China di babak penyisihan.

“Dua-duanya (Tim Thomas dan Uber) ketemu China, tetapi kami cukup optimistis melaju ke de­la­pan besar. Apakah nanti juara grup atau runner-up, terpenting bisa lolos, karena sistem permai­nan tidak disilang,” kata Ferian­syah.

Piala Thomas dan Uber ma­sing-masing diikuti oleh 12 tim yang dibagi dalam empat grup pada babak penyisihan. Dua tim terbaik dari masing-masing grup nantinya berhak lolos ke perem­pat final.

Sementara itu, pada Kejuaraan Asia, Indonesia hanya menem­patkan dua wakilnya di nomor tunggal putra yakni Simon San­toso dan Dionysius Hayom Rum­baka. Di babak pertama, Simon ber­hasil mengalahkan pemain India, Sa­meer Verma 21-19 dan 21-14. Se­lanjutnya, pemain peringkat sem­bilan dunia ini akan meng­hadapi pemain China, Gao Huan yang mengalahkan pemain Hong Kong, Yan Kit 21-17 dan 21-9.

“Besok lawan Gao Huan tidak gampang. Kita lihat besok bagai­mana. Soalnya, saya belum per­nah bertemu dia dalam pertan­di­ngan sebelumnya,” kata Simon mengenai pemain China tersebut.

Sedangkan, Hayom melaju ke putaran kedua, setelah menga­lah­kan pemain Kazakhstan, Ar­tur Niyazov 21-10 dan 21-8. Se­lanjutnya Hayom akan mengha­dapi pemain Thailand, Suppanyu Avihingsanon yang menying­kirkan pemain Jepang Shu Wada 21-13, 21-14. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA