Tradisi Emas di Olimpiade Terancam

Indonesia Tanpa Gelar di World Superseries Final 2011

Sabtu, 17 Desember 2011, 08:50 WIB
Tradisi Emas di Olimpiade Terancam
Bo­na Septano & Mohammad A­h­san
RMOL. Para pebulutangkis Indonesia gagal mempersembahkan medali diajang BWF World Superseries Final 2011. Tentunya, hasil buruk ini menjadi peringatan, sebelum mereka berlaga di Olimpiade 2012.

 Kepastian Indonesia tanpa gelar di turnamen tutup tahun ini, setelah pasangan ganda putra Bo­na Septano/Mohammad A­h­san gagal melangkah ke se­mi­final. Meski dilaga terakhir, Bo­na/Ahsan menang atas pasangan Ma­­laysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 19-21, 21-19 dan 21-14, mereka tidak lolos ke se­mifinal, karena dua kali kalah.

Sebelumnya, pasangan pe­ring­kat enam dunia tersebut kalah oleh Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark 16-21, 21-18 dan 19-21 dan oleh ganda Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae 21-23 dan 16-21.

“Kami tidak lolos karena sudah kalah dua kali,” kata Bona usai pertandingan.

Meski demikian, adik kan­dung Markis Kido itu mengaku, ber­syukur dan puas dengan penampilannya. “Saya ber­syu­kur, memang rejekinya sampai sini. Saya sendiri sudah puas bisa bermain maksimal sejak hari pertama,” tambahnya.

“Saya merasa permainan saya dengan Ahsan sudah semakin matang. Saya optimistis tahun depan bisa merebut gelar Super Series,” katanya seraya menam­bahkan targetnya tahun depan juga meraih prestasi di Olimpiade.

Sebelumnya, andalan Indo­nesia di ganda campuran melalui pa­sangan Tontowi Ahmad/Li­liyana Natsir juga terancam ter­singkir, setelah kalah dari pa­sangan China, Zhang Nan-Zhao Yunlei 19-21, 21-18 dan 14-21 di Grup A.

Sehari sebelumnya, pasangan peringkat empat dunia ini juga mengalami kekalahan dari pa­sangan China lainnya Xu Chen-Ma Jin 21-17, 7-21 dan 20-21. Tontowi/Liliyana hanya me­metik satu dari tiga laga yaitu me­nga­lahkan pasangan Inggris, Robert Blair-Gabrielle White 21-10 dan 21-12.

“Saya belum menghitung, tetapi sepertinya peluang kami kecil,” ujar Liliyana mengenai pe­luang ke semifinal setelah me­ngalami dua kekalahan.

Kepastian Tantowi/Liliyana lolos tidaknya, akan ditentukan pada pertemuan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin dengan ganda Inggris, Robert Blair/Gabrielle White. Namun berdasarkan ca­tat­an, pasangan Inggris ini belum per­nah menang di dua laga ter­akhir. Saat berita ini diturunkan, keduanya sedang bermain.

Dua wakil tunggal Indonesia, Taufik Hidayat dan Simon San­toso sudah lebih dulu me­mas­tikan tersingkir, setelah tiga kali laga tanpa kemenangan. Taufik yang sebelumnya kalah oleh Ke­nichi Tago dan Lin Dan, pada pertandingan terakhirnya dalam Grup B menyerah kepada pe­main China, Chen Long 13-21 dan 7-21. Sementara, Simon ga­gal mengatasi pemain Jepang Sho Sasaki 19-21, 21-23, setelah sebelumnya tunduk kepada pemain Denmark Peter Gade dan Lee Ching Wei dari Malaysia.

Di tempat terpisah, bekas pebu­lutangkis nasional, Susi Susanti menyatakan, hasil buruk yang diraih wakil Indonesia di turnamen ini menjadi peringatan, sebelum ber­laga di ajang Olim­piade 2012.

“Kalau kita lihat hasil seka­rang, tentunya berat di Olim­piade, karena pemain yang turun di Olimpide adalah mereka yang ber­ada di peringkat delapan be­sar dunia,” kata Susi.

Meski demikian, peraih Olim­piade Barcelona 1992 ini ber­ha­rap, para pemain Indonesia bisa memperbaiki prestasinya se­belum Olimpiade. “Kita masih ada waktu sekitar enam bulan un­tuk memperbaiki prestasi dan pe­ringkat,” katanya.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA