Tontowi/Butet Tampil Trengginas

Makau Terbuka Grand Prix Gold

Minggu, 04 Desember 2011, 08:37 WIB
Tontowi/Butet Tampil Trengginas
Tontowi Ahmad/Lili­yana Natsir

RMOL. Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Lili­yana Natsir menjadi wakil Indo­nesia satu-satunya yang melaju ke final Makau Terbuka Grand Prix Gold 2011. Tontowi/Liliya­na suk­ses mengalahkan pasa­ngan Thailand, Sudket Pra­pa­kamol/Saralee Thoungthongkam dua gim langsung 21-17 dan 21-11.

Tontowi/Liliyana yang me­nem­pati unggulan pertama tam­pil mengesankan sejak gim per­tama. Perolehan poin yang dida­pat peraih medali emas SEA Ga­­mes ini tidak mampu dikejar. Bah­kan, pada gim kedua, Prapa­ka­mol/Thoungthongkam terlihat ketete­ran melayanai Tontowi/Butet.

Di partai final, Tontowi/Butet akan menghadapi pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing. Unggulan kedua itu melaju ke final setelah menga­lah­kan pasangan Indonesia, Mu­hammad Rijal/Debby Susanto 18-21, 21-14 dan 21-14.

Di tunggal putra, harapan satu-satunya Indonesia, Simon Santoso, kandas. Peraih medali emas SEA Games 2011 ini ter­singkir setelah ditaklukkan pe­main China, Du Peng Yu dua gim langsung 17-21 dan 17-21.

Impian Indo­nesia di sektor ganda putra juga pupus. Pasangan Alvent Yulianto Chan­dra/Hendra Aprida Guna­wan tum­bang atas pasangan Ko­rea Selatan, Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo 13-21 dan 18-21. De­ngan demi­kian, habis sudah wa­kil Indonesia di sektor ganda putra.

Sebelumnya, secara mengejut­kan pasangan andalan Indonesia lainnya Bona Septano/Muham­mad Ahsan lebih dulu kandas di babak perempat final. Pasangan yang menjadi unggulan kedua itu digilas pasangan Taiwan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu 11-21, 25-27.

Koordinator Pelatih Ganda Pe­latnas Cipayung Christian Hadi­nata menyatakan, hasil di ganda putra cukup mengkhawatirkan mengingat saat ini telah ber­lang­sung perburuan poin menuju Olim­piade London 2012.

Padahal, pasangan Bona/Ah­san merupakan salah satu hara­pan Indonesia untuk bisa ber­saing merebut medali emas di pes­ta olahraga tingkat dunia itu.

“Tentu ini berisiko kalau kon­disi ini sampai ke Olim­piade. Tidak ada dukungan dari pemain lain,” katanya.

Meski demikian, Christian te­tap yakin waktu tersisa, sampai April 2012,  sangat cukup untuk mengejar perburuan poin Olim­piade. “Kami inginnya per no­mor ada dua wakil yang turun di Olimpiade. Kalau perhitu­ngan­nya 1-16 besar yang masuk, bisa ada dua wakil per no­mornya,” ujar­nya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA