RMOL. Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/LiliÂyana Natsir menjadi wakil IndoÂnesia satu-satunya yang melaju ke final Makau Terbuka Grand Prix Gold 2011. Tontowi/LiliyaÂna sukÂses mengalahkan pasaÂngan Thailand, Sudket PraÂpaÂkamol/Saralee Thoungthongkam dua gim langsung 21-17 dan 21-11.
Tontowi/Liliyana yang meÂnemÂpati unggulan pertama tamÂpil mengesankan sejak gim perÂtama. Perolehan poin yang didaÂpat peraih medali emas SEA GaÂÂmes ini tidak mampu dikejar. BahÂkan, pada gim kedua, PrapaÂkaÂmol/Thoungthongkam terlihat keteteÂran melayanai Tontowi/Butet.
Di partai final, Tontowi/Butet akan menghadapi pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Chen Wen Hsing. Unggulan kedua itu melaju ke final setelah mengaÂlahÂkan pasangan Indonesia, MuÂhammad Rijal/Debby Susanto 18-21, 21-14 dan 21-14.
Di tunggal putra, harapan satu-satunya Indonesia, Simon Santoso, kandas. Peraih medali emas SEA Games 2011 ini terÂsingkir setelah ditaklukkan peÂmain China, Du Peng Yu dua gim langsung 17-21 dan 17-21.
Impian IndoÂnesia di sektor ganda putra juga pupus. Pasangan Alvent Yulianto ChanÂdra/Hendra Aprida GunaÂwan tumÂbang atas pasangan KoÂrea Selatan, Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo 13-21 dan 18-21. DeÂngan demiÂkian, habis sudah waÂkil Indonesia di sektor ganda putra.
Sebelumnya, secara mengejutÂkan pasangan andalan Indonesia lainnya Bona Septano/MuhamÂmad Ahsan lebih dulu kandas di babak perempat final. Pasangan yang menjadi unggulan kedua itu digilas pasangan Taiwan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu 11-21, 25-27.
Koordinator Pelatih Ganda PeÂlatnas Cipayung Christian HadiÂnata menyatakan, hasil di ganda putra cukup mengkhawatirkan mengingat saat ini telah berÂlangÂsung perburuan poin menuju OlimÂpiade London 2012.
Padahal, pasangan Bona/AhÂsan merupakan salah satu haraÂpan Indonesia untuk bisa berÂsaing merebut medali emas di pesÂta olahraga tingkat dunia itu.
“Tentu ini berisiko kalau konÂdisi ini sampai ke OlimÂpiade. Tidak ada dukungan dari pemain lain,†katanya.
Meski demikian, Christian teÂtap yakin waktu tersisa, sampai April 2012, sangat cukup untuk mengejar perburuan poin OlimÂpiade. “Kami inginnya per noÂmor ada dua wakil yang turun di Olimpiade. Kalau perhituÂnganÂnya 1-16 besar yang masuk, bisa ada dua wakil per noÂmornya,†ujarÂnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: