2 Kali Mendayung 2 Emas Terlampaui

Sabtu, 12 November 2011, 08:29 WIB
2 Kali Mendayung 2 Emas Terlampaui
ilustrasi, SEA Games cabang dayung

RMOL. Kejutan terjadi di hari pertama cabang dayung yang berlangsung di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat. Eka Octarorianus menjadi atlet pertama tuan rumah yang berhasil menggondol medali emas di SEA Games 2011.

Tidak tanggung-tanggung, atlet kano itu sukses merebut dua emas sekaligus. Pertama, dia ber­hasil merebut emas di nomor 1.000 K1 dengan catatan empat menit dan 16 detik. Sedangkan, emas kedua digondol dari nomor 1.000 K2 berpasangan dengan Tarra yang mencatat waktu ter­cepat 4 menit dan 44 detik.

Di nomor kano 1 putra 1000 meter, Eka berhasil me­ning­gal­kan pedayung dari Myanmar Whin H Tikr dan pedayung Viet­nam Van Long Tran. Dalam per­tan­dingan itu, pedayung Myan­mar berada dirangking kedua dan pedayung dari Vietnam ber­ada di ranking ketiga.

Sementara pedayung Indo­nesia, Muchlis yang diawalnya diprediksi menyumbangkan emas pertama dari Kayak 1.000 meter 1 putra gagal, setelah di­kalahkan pedayung Thailand, Wichan Jaitieng.

Muchlis harus puas berada di ran­king ketiga, dan ranking ke­dua ialah pedayung dari Singa­pura, Lucas Teo.

Menjadi pahlawan Indonesia di hari pertama, Eka mengaku, ter­kejut atas prestasi yang diraih­nya. Soalnya, dia tidak ditar­get­kan meraih emas, melainkan re­kannya Muchlis yang turun di nomor kayak 1.000 meter.

“Tidak menyangka juga bisa mendapat emas pertama tadi, tadinya prioritas utamanya kan Muchlis untuk emas,” tutur Eka ke­pada wartawan seusai tes do­ping.

Selain itu, tim dayung Indo­nesia juga merebut dua medali pe­rak melalui pasangan Ajurah­man/Jaslin di nomor 1.000 meter K2 dan kuartet Asep Hidayat, Ferry, Dedy Kurniawan, dan Sut­risno yang turun di nomor 1.000 K4. Indonesia juga merebut satu pe­runggu dari Muchlis di nomor 1.000 meter K1 putra.

Sedangkan, Thailand berhasil mendominasi di hari pertama ca­bang dayung dengan merebut tiga medali emas. Emas tersebut diraih dari nomor 1.000 meter K1, 1.000 meter K2, dan 1.000 me­ter K4.

Sementara itu, pelatih dayung Indonesia, Suryadi menyatakan, ke­gagalan Muchlis merebut emas dikarenakan kurang mene­rapkan strategi.

“Faktor psikologis juga cukup mempengaruhi Muchlis, se­hing­ga dia (Muchlis) harus puas berada di urutan tiga pada jenis lomba Kayak 1000 meter Putra,” kata Suryadi.

Menurutnya, dalam pertan­ding­an itu, Muchlis seperti me­mak­sakan kehendak untuk ber­ada di ranking pertama sejak start sampai finish. Padahal itu ti­dak perlu dilakukan dan Much­lis hanya cukup berada di urutan pertama maksimal pada 500 me­ter menjelang garis finish.

Di titik-titik yang masih jauh dari garis finish, Muchlis su­dah diingatkan tidak perlu ber­ada di urutan pertama. Hal ter­se­but ba­gian dari strategi yang seharus­nya dilakukan Muchlis.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA