RMOL. Bekas karateka nasional TomÂmy Firman menyarankan, atlet yang tengah dipersiapkan ke SEA Games 2011 harus lebih fokus pada persiapan laga ketimbang memikirkan hal-hal yang bukan kewenangannya.
“Ketika kami masih menjadi atlet tak pernah memikirkan soal dana kapan akan cair. SeÂmua sudah ada yang menguÂrus dan diurus dengan benar. SeÂkarang ini bagaimana atlet bisa berÂkonsentrasi penuh kalau juga harus memikirkan hal-hal seÂperti itu,†ujar Tommy diseÂla-sela diskusi Yayasan OlargaÂwan Indonesia (YOI) di Jakarta.
Selain itu, kata Tommy, seÂorang pelatih juga harus bisa berperan sebagai kawan dan juga sebagai bapak yang bisa memahami kondisi atlet secara psikologis.
“Tak bisa seorang pelatih menyalahkan atletnya jika kalah. Pelatihlah yang harus bertanggungjawab ketiÂka atlet mengalami kekalahan maupun kemenangan,†ujarnya.
Tommy menilai, peluang Indonesia untuk menjadi juara umum di SEA Games 2011 saÂngat berat. Sebab kondisi atlet saat ini sudah dilatarbelakangi dengan persoalan kompleks.
Menurutnya, atlet seharusÂnya tidak dibebani dengan baÂgaimana mereka harus meÂmiÂkirkan masa depannya kelak setelah tidak menjadi atlet. AkiÂbat yang ditimbulkan dari konÂdisi itu, maka atlet akan terÂfokus untuk memikirkan beraÂpa bonus yang akan mereka terima ketika nantinya meraih prestasi.
“Atlet jangan dibuat berpikir bagaimana mereka harus menata masa depannya. SehaÂrusÂnya pemerintah berani menÂjamin kehidupan mereka sejak menjadi atlet maupun sesuÂdahnya,†ujar Tommy yang perÂnah meraih dua medali emas di cabang karate SEA Games XIX Jakarta 1997.
Tommy yang menjabat sebaÂgai Sekjen Masyarakat OlahÂraga Indonesia (MOI) meÂnamÂbahkan pemerintah sudah sepantasnya memikirÂkan kemÂbali dibangunnya perÂkamÂpungan atlet yang dulu pernah ada di kawasan Senayan dan kini telah menjadi kawasan bisnis. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: