Setan Merah Masih Menyeramkan...

Legenda hidup Manchester United, Ryan Giggs, meyakini bah­wa klubnya tidak perlu be­lanja besar-besaran untuk me­me­nangkan gelar juara Liga Pre­mier musim ini.

Pernyataan Giggs ini berkaca dari tren belanja klub sekota MU, Manchester City. Sejauh ini, City sudah mengelontorkan 56 juta poundsterling atau Rp 784 miliar. Jumlah ini me­ru­pakan tiga kali lipat dari jumlah uang yang MU belanjakan yaitu 20 juta poundsterling atau Rp 280 miliar.

Lambatnya gerak belanja MU dalam bursa transfer musim pa­nas ini sempat membuat be­be­rapa suporter MU frustasi. Mes­kipun begitu, Giggs tetap me­ya­kini jika MU mempunyai kua­litas menjua­rai Liga Premier mu­sim ini.

“Kami tidak membutuhkan mendatangkan pemain dengan na­ma besar belanja sebelum trans­fer deadline. Saat ini skuad ka­­mi sudah cukup kuat dan kua­litas mereka juga sangat bagus. Se­lain itu, kami juga mendapat tam­bahan tenaga dari pemain yang baru sembuh dari cedera dan beberapa pemain muda yang baru kembali setelah dipin­jam­kan. Kami juga diuntungkan oleh tur pramusim kami ke Ame­rika Serikat (AS),” kata Giggs kepada The Mirror.

Dengan banyaknya pemain mu­da seperti Jonny Evans, Fabio and Rafael Da Silva, Darron Gib­­son, Nani, Federico Mac­he­da, Danny Welbeck dan Tom Cleverly dalam skuad MU, Gig­gs menantang para pemain itu untuk membuktikan bahwa me­reka layak bermain di MU.

“Saat tur pramusim, MU me­nunjukkan bahwa mereka me­mi­liki pemain muda berbakat. Kami ha­rus membangun hal itu. Para pemain muda itu sudah me­ne­tapkan standar mereka dan me­reka harus menjaga itu. Me­reka su­dah berlatih keras dan siap un­tuk bertarung. Sekarang kita ha­nya perlu melihat pakah mereka mempunyai metal untuk bermain membela MU,” kata Giggs.

Musim ini, Giggs akan men­jalani musim ke 21nya bersama MU dan dia tengah mem­fo­kus­kan diri untuk memenangkan ge­lar Liga Premier ke 11-nya mu­sim ini, yang mungkin menjadi ge­lar terakhir baginya bersama MU.

“Saya tidak pernah me­mi­kirkan mencatat rekor tentang be­­rapa banyak gelar juara yang saya raih selama bermain. Hal itu mungkin hanyalah sesuatu yang perlu dikenang dan dibanggakan saat saya pensiun. Saat ini saya hanya melihat ke depan,” tutup Gig­gs.