Kebijakan ini diambil untuk menjamin hak pendidikan siswa tetap terpenuhi meskipun ratusan sekolah terdampak bencana meteorologi berupa banjir dan tanah longsor.
“Kondisi di lapangan memang menantang, di mana ada 78 unit sekolah yang masuk kategori rusak berat," kata Sekda Aceh, M. Nasir, dalam keterangannya, Senin 29 Desember 2025.
Nasir menyebutkan, berdasarkan data Posko Penanganan Bencana Meteorologi Pemerintah Aceh, dari total 555 unit SMA di seluruh Aceh, sebanyak 214 unit dilaporkan terdampak banjir dan tanah longsor. Dampak terparah tercatat di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Nasir menegaskan, keberlangsungan aktivitas sekolah memiliki peran strategis dalam membantu pemulihan pascabencana, khususnya bagi kondisi psikologis siswa.
Menurutnya, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer ilmu, tetapi juga ruang aman untuk membangun kembali stabilitas emosional anak-anak yang terdampak.
"Kehadiran siswa di sekolah akan membantu mereka kembali ke ritme hidup normal, yang merupakan bagian penting dari pemulihan pascabencana," kata Nasir dikutip dari
RMOLAceh.
BERITA TERKAIT: