Gerakan Ramah Lingkungan Jadi Sorotan di HAB ke-80 Kemenag

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 Desember 2025, 11:03 WIB
Gerakan Ramah Lingkungan Jadi Sorotan di HAB ke-80 Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar di HAB ke-80 (Foto: Kemenag)
rmol news logo Suasana halaman kantor pusat Kementerian Agama (Kemenag) pagi tadi tampak berbeda. Para pegawai memulai hari dengan senam sehat, menjadi penanda dimulainya rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80. 

Tahun ini, Kemenag memilih merayakan HAB dengan cara yang lebih sederhana dan menekankan kebersamaan, mengusung tema 'Umat Rukun dan Sinergi, Indonesia Damai dan Maju”.

Peringatan akan berlangsung hingga awal tahun mendatang dan mencapai puncaknya pada 3 Januari 2026, ketika upacara digelar secara serentak di seluruh kantor kementerian, baik pusat maupun daerah.

Menag Tekankan “Loncatan Berpikir” dan Fokus Ekoteologi


Dalam arahannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai bahwa kesederhanaan bukan berarti pasif. Ia mendorong jajarannya menjaga semangat dan optimisme, serta berani membuat “loncatan berpikir” yang melampaui zaman. Menurutnya, hal itu sejalan dengan upaya menjadikan Kemenag sebagai institusi yang progresif.

Menag juga kembali menyoroti program ekoteologi, inisiatif yang menggabungkan kesadaran spiritual dan kelestarian lingkungan. Setelah satu tahun berjalan, ia menyebut konsep ini semakin dipahami masyarakat dan bahkan mulai mendapat perhatian global.

“Dunia kini mulai berbicara tentang ekoteologi. Ini menunjukkan kita berada di jalur yang tepat,” ujarnya.

Ia juga mengulas makna kerukunan sebagai sebuah sistem yang hanya dapat kokoh bila setiap unsur di dalamnya saling menopang. Tujuan akhirnya, tegasnya, adalah terciptanya kedamaian dan kemajuan bangsa.


Gerakan Bebas Plastik dan Kepedulian untuk Korban Bencana

Sejalan dengan penekanan Menag, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin mengajak seluruh pegawai menerapkan semangat “Ecotheology in Action”. Salah satu langkah konkretnya ialah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kementerian.

“Sebisa mungkin, kita hentikan penggunaan sampah plastik dan hindari hal-hal yang memperburuk kondisi lingkungan,” katanya.

Tahun ini, HAB juga dirayakan dalam suasana keprihatinan. Banyak warga di Aceh dan Sumatera mengalami bencana, dan Kemenag memilih merancang rangkaian kegiatan secara sederhana sebagai bentuk empati.

Upaya bantuan terus dihimpun. Hingga hari ini, lebih dari Rp4 miliar sumbangan terkumpul melalui rekening Tanggap Darurat Kemenag, sementara penggalangan dana bersama Baznas, Forum Zakat (FOZ), dan Poroz telah mencapai Rp155 miliar, termasuk dukungan dari APBN Kemenag.


Akhir Tahun dengan Tanggung Jawab Besar

Tantangan berikutnya adalah memastikan seluruh anggaran bantuan dapat disalurkan tepat sasaran dan dikelola secara akuntabel. Kemenag berharap semua pihak dapat mengawal proses tersebut sehingga setiap rupiah benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA