“Sering kami sampaikan ke warga, jangan mudah terprovokasi isu negatif,” kata Ketua DPC Papera Pasar Duta Mas Jakarta Barat, Suparno dalam keterangannya, Rabu, 3 September 2025.
Imbauan tersebut juga disampaikan lewat aksi pernyataan sikap di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Anyar Bahari Jakarta Utara, Pasar Duta Mas Jakarta Barat, Pasar Petojo Jaya Jakarta Pusat, Pasar Minggu Jakarta Selatan, hingga Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Selasa, 2 September 2025.
Suparno memandang, situasi saat ini rawan dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh pengurus pasar dan pedagang memperkuat komunikasi agar informasi yang beredar bisa diklarifikasi sebelum menimbulkan keresahan.
“Salah satu langkah nyata membuat posko khusus dan pos kamling untuk menjaga lingkungan,” tambah Suparno.
Pengamanan tidak boleh hanya mengandalkan aparat, melainkan harus dimulai dari komunitas pedagang sendiri.
“Kalau kita sendiri tidak peduli, orang luar bisa masuk dan membuat masalah. Makanya kita buat posko dan ronda,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Munip Amir berkeluh kesah. Imbas demo kerusuhan yang terjadi belakangan ini, dagangannya sepi pembeli.
"Gara-gara demo kerusuhan, kami sepi pembeli, banyak barang kami yang busuk tidak ada yang beli. Selain itu, barang dari luar daerah tidak bisa masuk ke Jakarta," kata Munip.
Ketua Umum DPP Papera, Don Muzakir menyebut organisasinya berkomitmen menjaga stabilitas pasar. Papera, kata dia, tidak akan tinggal diam jika ada pihak mencoba memecah belah persatuan.
“Kami pengurus pasar dan pedagang pasar siap menjaga wilayah kami masing-masing agar tetap aman,” kata Don Muzakir.
BERITA TERKAIT: