Pesan ini disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi saat hadir di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur pada Kamis 21 Agustus 2025.
"Santri, sejak masa perjuangan dikenal sebagai pelopor kemerdekaan Republik Indonesia," kata Yudian dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu 23 Agustus 2025.
Menurut Yudian, pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia konsisten dalam meneguhkan perannya memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pesantren juga sebagai pusat penyebaran nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang moderat," kata Yudian.
Meski begitu, Yudian mengakui bahwa di tengah derasnya arus globalisasi, kemajuan teknologi dan dinamika kehidupan bangsa, bisa menjadi salah satu tantangan bagi bangsa Indonesia terutama penerus bangsa.
Namun sebaliknya, kata Yudian, santri memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai agama, moral dan budaya serta berkontribusi pada kemajuan bangsa dalam memerangi kejahatan melalui teknologi saat ini.
"Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk dakwah, pendidikan, pelestarian budaya, dan berbagai kegiatan sosial," kata Yudian.
Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas KH Fu'ad Chabib Dimyati mengapresiasi dan mendukung kegiatan BPIP yang terus memperkokoh nilai-nilai Pancasila karena sebagai salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Sejarah bangsa kita mencatat, peran para ulama dan santri sangatlah besar dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan," kata Kiai Fu'ad.
Kiai Fu'ad mengatakan, santri sebagai generasi penerus bangsa, tidak cukup hanya menjadi khoirul ummah (sebaik-baik umat) dalam bidang agama saja, tetapi juga mengambil peran menjadi agen perubahan, penggerak kebajikan, dan penjaga keutuhan bangsa.
"Mari kita jaga warisan para pendiri bangsa, mari kita satukan tekad untuk terus memperkuat ideologi negara, menanamkan nilai-nilai Pancasila, dan menjaga Indonesia agar tetap utuh, damai dan berdaulat," ajak Kiai Fu'ad.
BERITA TERKAIT: