Acara ini digelar menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dan rencananya dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat komitmen kebangsaan dan persatuan umat dalam bingkai NKRI, sekaligus menghadirkan kembali nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa.
Acara akan dibuka dengan lantunan sholawat oleh Majelis Sholawat Az Zahir Pekalongan. Selanjutnya, para masyayikh dan mursyid thariqah memimpin pembacaan ikrar bela negara, zikir kebangsaan, dan baiat.
Dalam tradisi thariqah, baiat adalah ikrar kesetiaan murid kepada guru spiritual. Dalam konteks kebangsaan, baiat dimaknai sebagai komitmen menjaga akidah, keutuhan negara, dan peradaban Islam yang rahmatan lil alamin.
PB Jatma Aswaja menekankan, sinergi antara dzikir, sholawat, dan bela negara penting untuk membentuk masyarakat religius, toleran, dan cinta Tanah Air, sekaligus menjadi wujud aktualisasi Islam wasathiyah atau Islam moderat di ruang publik.
Pihak kepolisian akan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas secara situasional di sekitar kawasan Masjid Istiqlal untuk mendukung kelancaran kegiatan dan mengantisipasi.
BERITA TERKAIT: