Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 20.00 WIB, genangan terpantau di 15 rukun tetangga (RT) dan 1 ruas jalan di Jakarta Timur.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhamad Yohan mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi turut menyebabkan kenaikan status siaga di sejumlah pos pantau aliran sungai.
"Pos Pantau Angke Hulu naik dari Siaga 3 ke Siaga 1 hanya dalam tiga jam, mulai pukul 16.00 hingga 19.20 WIB. Ini menunjukkan debit air meningkat cukup drastis," kata Yohan dalam keterangannya.
Selain Angke Hulu, Bendung Katulampa dan Pos Pantau Sunter Hulu juga terpantau berada pada status Siaga 3 sejak pukul 15.00 WIB.
Yohan merinci, genangan paling banyak terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu dengan 8 RT terdampak, disusul Cipinang Muara dengan genangan setinggi 100 sentimeter di dua RT.
Genangan juga melanda Kelurahan Pondok Bambu, Kampung Tengah, Kebon Pala, dan Makasar dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter.
"Faktor utamanya adalah curah hujan yang tinggi dan luapan Kali Sunter serta Kali Cipinang," kata Yohan.
Selain permukiman, genangan setinggi 10 sentimeter juga menutupi ruas Jalan Raya Cipinang Indah di depan SMK Penabur, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Meski relatif dangkal, kondisi ini tetap mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Namun, Yohan memastikan bahwa sejumlah wilayah yang sebelumnya tergenang sudah mulai surut. Di antaranya Kelurahan Lubang Buaya yang sebelumnya terendam di empat RT.
Sementara beberapa ruas jalan seperti Jalan Raya Taman Mini Pintu 1, Jalan Raya Pusdiklat Depnaker, dan Jalan Raya Mabes Hankam juga telah terbebas dari genangan.
Hingga saat ini, BPBD mencatat hanya satu jiwa yang mengungsi di Masjid Al Husna, Kelurahan Pondok Bambu.
BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, lurah, dan camat setempat terus melakukan upaya percepatan surutnya genangan.
"Kami mengerahkan personel dan alat penyedot untuk memastikan air surut secepatnya, termasuk memeriksa tali-tali air agar tidak ada sumbatan," ujar Yohan.
Yohan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan susulan, mengingat kondisi cuaca masih fluktuatif.
"Segera laporkan ke 112 jika terjadi kondisi darurat. Layanan ini gratis dan tersedia 24 jam," pungkas Yohan.
BERITA TERKAIT: