Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto menilai Pemprov DKI Jakarta sudah berniat baik untuk menyelenggarakan kegiatan CFN.
Wahyu menilai CFN membuka ruang interaksi seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Apakah bagus? Bagus,” kata Wahyu dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Senin 7 Juli 2025.
Pastinya, sambung Wahyu, Pemprov DKI perlu memperbanyak ruang interaksi, seperti rencana CFN.
Hanya saja, kata Wahyu, gelaran CFN harus melalui kajian mendalam. Sebab, kegiatan itu menutup ruas Jalan MH Thamrin menuju kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Penutupan ruas jalan tersebut berpotensi menimbulkan kemacetan secara meluas. Terlebih, gelaran CFN dilakukan di jam sibuk kendaraan. Yakni, pukul 18.00-22.00 WIB.
DPRD DKI juga ingin mengetahui sejauh mana kesiapan Pemprov DKI. Terutama, kesiapan pengamanan dan menjamin kenyamanan bagi masyarakat.
“Apakah metodenya sama dengan CFD? Jangan sampai nanti ada masalah,” tegas politisi Partai Gerindra itu.
Jika Pemprov DKI Jakarta serius menggelar CFN, perlu kajian secara komprehensif.
Mulai dari dampak lalu lintas, keberadaan UMKM, dan ekonomi di kawasan yang berlaku penutupan jalan.
“Kalau masukan kami Komisi B tentu adalah Dishub traffic-nya harus bener,” kata Wahyu.
“Jangan sampai kita buka CFN permasalahan sosialnya makin tambah,” sambungnya.
BERITA TERKAIT: