Ibas menegaskan pentingnya mendukung pengembangan seni ronthek, bukan hanya sebagai warisan budaya dan memperkuat identitas daerah, tapi juga membuka peluang ekonomi kreatif yang dapat menyejahterakan masyarakat serta menjadi kekuatan wisata budaya yang membanggakan.
“Saya ingat sekali di tahun 2018 lalu kami juga menyelenggarakan ronthek akbar di Stadion Pacitan yang juga memberikan kesan tersendiri tidak hanya pada Kabupaten Pacitan tetapi juga kepada bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai," kata Ibas di Alun-Alun Pacitan, Sabtu malam, 5 Juli 2025.
Mengusung tema ‘Pacitan Sumandhang Nugraha’ yang artinya ‘sikap rendah hati yang mampu mengangkat anugerah kehidupan’, menurut Ibas, Festival Ronthek ini dapat dimaknai sebagai panggilan moral untuk terus memajukan sektor pariwisata dan kebudayaan.
“Sebuah ajakan bagi kita agar bangsa ini, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto bisa lebih maju dan terus mengembangkan pariwisata seni budaya, termasuk yang ada di Kabupaten Pacitan,” kata Ibas.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini juga menyampaikan bahwa festival yang digelar di tanah yang dijuluki ’70 Miles of Paradise’ ini tidak hanya menampilkan keindahan alam tetapi juga menghadirkan kekayaan musikalitasnya.
“Semoga Pacitan juga tidak hanya ramah terhadap masyarakat yang ada di Pacitan, tapi juga bisa ramah pada siapapun yang hendak bertamu, berkunjung, dan juga menjadi tempat yang baik untuk terus belajar dan berguru," pungkas Ibas.
Festival Ronthek Pacitan 2025 digelar pada 4-6 Juli 2025 dan kembali masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN), menjadikan Pacitan sebagai salah satu daerah yang mendapat perhatian nasional selama tiga tahun berturut-turut.
Acara juga dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya, Anggota FPD DPR RI Rizki Natakusumah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, dan Bupati Kepulauan Anambas Aneng.
BERITA TERKAIT: