Kegiatan ini diikuti oleh 999 pelajar dan santri dari berbagai lembaga pendidikan dan pondok pesantren di Bondowoso.
Acara diawali dari Makam Ki Ronggo, lokasi yang sarat nilai sejarah dan spiritual masyarakat Bondowoso dengan ziarah dan doa bersama. Prosesi dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid. Obor yang menyala menjadi simbol semangat perubahan dari kegelapan menuju cahaya, dari masa lalu menuju masa depan yang lebih baik dan penuh berkah.
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menghargai sejarah dan semangat hijrah.
“Pawai obor yang diawali dari Makam Ki Ronggo ini mengingatkan kita pada pentingnya menghargai sejarah dan menghormati leluhur. Penyalaan obor bukan sekadar seremonial, tetapi simbol semangat hijrah: meninggalkan keburukan menuju kebaikan, dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Ini adalah momentum membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai budaya dan spiritual bangsa,” ujar Abdul Hamid dalam keterangan resminya, Sabtu 28 Juni 2025.
Barisan pawai diawali oleh para santri pembawa obor, disusul Bendi yang membawa Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, kemudian kereta DAUL, ikon budaya khas Bondowoso dan barisan pelajar pembawa lampion. Mereka menyusuri jalan utama kota menuju Pendopo Raden Bagus Assra sebagai titik akhir pawai.
Setibanya di pendopo, rombongan disambut lantunan gamelan Kiai Samudro yang membawakan sholawat Nabi Muhammad SAW secara harmonis dan menyentuh hati. Nuansa tradisional ini menguatkan suasana spiritual dan budaya lokal.
Pawai ditutup dengan prosesi “Katopa’ Panglobar” yang dipimpin Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso sebagai simbol “Minadzulumati Ilannur”, perjalanan dari kegelapan menuju cahaya peradaban yang baru.
Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan, Edy, Pawai 999 Obor Satu Muharam merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Semarak 1 Muharram 1447 H Bondowoso.
“Ada Lomba Essay Islami yang pengumuman dan penyerahan hadiahnya diselenggarakan tadi siang. Bapak Bupati langsung yang menyerahkan hadiahnya di Pendopo Raden Bagus Assra,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi sinergi berbagai elemen untuk melestarikan tradisi sekaligus memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.
“Semarak 1 Muharram 1447 H Bondowoso adalah hasil kolaborasi berbagai pihak yang saling bersinergi. Sesuai pesan Bapak Bupati, semoga kedepannya akan lebih banyak kolaborasi berbagai pihak untuk memajukan Bondowoso,” tutup pimpinan Ruang Kreatif Anak Muda Majukan Indonesia ini.
BERITA TERKAIT: