Pemuda Katolik:

Pesta Gay di Puncak Bahayakan Masa Depan Generasi Muda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Rabu, 25 Juni 2025, 06:50 WIB
Pesta Gay di Puncak Bahayakan Masa Depan Generasi Muda
Penggerebekan pesta gay di sebuah vila daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 22 Juni 2025/Ist
rmol news logo Penggerebekan acara pesta gay yang digelar di sebuah vila di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat pada Minggu 22 Juni 2025, mencerminkan krisis nilai dan arah hidup generasi muda. 

"Kami tidak dalam posisi menghakimi pilihan pribadi, tetapi ketika itu dilakukan secara terang-terangan, teroganisir dan melanggar hukum serta moral sosial ini menjadi alarm keras bagi kita semua," kata Ketua Pemuda Katolik Kota Bogor, Boy Fernando Lumban Raja dalam keterangan resmi pada Selasa, 24 Juni 2025.

Boy mengecam keras peristiwa pesta seks bebas sesama jenis yang terjadi di Puncak. Menurutnya, peristiwa itu bukan sekadar pelanggaran moral, tetapi juga soal ancaman terhadap kesehatan masyarakat, terutama meningkatnya resiko penularan HIV/AIDS.

"Ini bentuk kemerosotan nilai kemanusiaan yang merusak tatanan sosial dan membahayakan masa depan generasi muda," tegas Boy.

Boy menilai, Kota dan Kabupaten Bogor harus menjadi tempat yang membangun karakter, bukan merawat gaya hidup bebas yang tidak bermartabat. 

"Kami menyerukan tindakan tegas aparat penegak hukum terhadap penyelenggaraan dan jaringan kegiatan pesta seks bebas sesama jenis seperti ini," tambah Boy.

Untuk itu, Pemuda Katolik Kota Bogor menyampaikan lima seruan terhadap pemerintah dalam kasus ini.

Pertama, penegak hukum tanpa toleransi, aparat kepolisian dan kejaksaan kami minta untuk memproses kasus ini secara adil dan transparan. Para penyelenggara, fasilitator, serta peserta aktif harus dimintai pertanggungjawaban sesuai ketentuan hukum.

"Kedua, kami mendorong adanya penguatan pendidikan karakter dan moralitas di lingkungan sekolah, komunitas, serta tempat ibadah. Lembaga keagamaan, organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah harus bersinergi menjaga integritas generasi muda," kata Boy.

"Ketiga, penting dilakukan pengawasan ketat terhadap sewa vila dan tempat wisata," sambungnya.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, ada 75 orang diamankan dari acara pesta gay di sebuah vila di daerah Puncak, Bogor, terdiri dari 74 laki-laki dan satu perempuan.

Teguh menerangkan penggerebekan itu bermula dari informasi masyarakat bahwa ada vila yang digunakan untuk menggelar pertemuan LGBT laki-laki. Informasi itu langsung ditindaklanjuti polisi dengan mendatangi vila tersebut. Di sana, polisi mendapati puluhan orang sedang berkumpul.

"Ditemukan 74 orang laki-laki dan satu orang perempuan yang sedang berkumpul dan baru selesai melaksanakan pentas atau kontes pemilihan 'The Big Star'," kata Teguh.

Dari hasil pendalaman sementara, penyelenggara acara tersebut menyebarkan undangan melalui media sosial. Para peserta yang berasal dari wilayah Jabodetabek itu juga dipungut biaya Rp200 ribu untuk bisa mengikuti acara.

"Panitia menyebarkan undangan dengan tema 'family gathering' yang diisi dengan penampilan pentas dan pertunjukan lomba menyanyi dan lomba menari," kata Teguh.rmol news logo article





Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA