Festival literasi independen pertama di wilayah ini menyedot lebih dari 1.000 pengunjung dan menghadirkan lebih dari 30 kegiatan publik. Acara tersebut merayakan semangat membaca, menulis, dan berkarya.
Mengusung tema “Temenan” -- bermakna serius dalam bahasa Jawa dan berkawan dalam bahasa Indonesia -- BIL Fest menjadikan ruang hangat dan inklusif yang mempertemukan penulis, seniman, dan komunitas akar rumput.
Apalagi rangkaian acara mencakup diskusi buku bersama penulis nasional, workshop kreatif, pameran seni, pertunjukan musik dan teater, serta pemberian Ahmad Tohari Awards bagi penulis muda inspiratif.
Budayawan Ahmad Tohari menyampaikan apresiasi BIL Fest 2025 yang juga menjadi wadah bagi penulis lokal.
“Saya senang sekali dengan adanya acara seperti ini yang memberikan wadah bagi para penulis lokal untuk menuangkan inspirasi menjadi sebuah karya,” kata Ahmad Tohari dalam keterangan resmi pada Jumat 20 Juni 2025.
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Nissa Rengganis berharap BIL Fest agar dapat diselenggarakan setiap tahun.
“Saya ikut bersemangat atas antusiasme masyarakat Banyumas dan berharap BIL Fest terus terselenggara setiap tahunnya dengan lingkup yang lebih luas lagi,” kata Nissa.
Sedangkan Dewan Pengarah Tim Strategi Kebijakan dan Komunikasi Kemenpora RI, Wildanshah menegaskan komitmen dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mendukung acara anak muda.
"Kemenpora akan selalu mendukung gerakan-gerakan literasi yang diinisiasi oleh para pemuda di daerah-daerah," kata Wildanshah.
Terakhier Inisiator Festival, Rahmi Wijayanti, memastikan BIL Fest akan menjadi gerakan literasi berkelanjutan.
“BIL Fest diharapkan menjadi gerakan literasi berkelanjutan, membuka lebih banyak ruang diskusi, membaca, dan berkarya bagi masyarakat Banyumas,” kata Rahmi.
BERITA TERKAIT: