Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto mengatakan, isu pengangguran menjadi tantangan serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengatasi perekonomian global yang semakin tidak pasti.
Wahyu mengatakan, idealnya Disnakertrans terus memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dan mengembangkan program pelatihan berbasis teknologi -- pelatihan dengan komputer -- serta memastikan kebijakan ketenagakerjaan inklusif atau kesetaraan untuk semua pekerja, agar lebih banyak warga mendapatkan kesempatan kerja sesuai keterampilan mereka.
"Hal tersebut dapat digunakan untuk memaksimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan melalui job fair online maupun offline, pengembangan kewirausahaan, pelatihan berbasis kompetensi, serta penyediaan platform digital terkait data tenaga kerja," kata Wahyu dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Rabu 11 Juni 2025.
Wahyu menekankan, dalam melakukan pelatihan perlu pendekatan yang lebih terarah dan berorientasi pada kebutuhan industri. Karenanya kolaborasi perlu terus ditingkatkan sehingga bisa menyesuaikan kurikulum pelatihan dengan kebutuhan pasar, pendampingan pasca pelatihan, peningkatan akses informasi pasar kerja, serta evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Di sisi lain, lanjut Wahyu, berbagai upaya yang telah dilakukan Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) perlu terus dipertajam dan dievaluasi agar semakin mempermudah para pelaku UmKM tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang bahkan hingga ke pasar global.
"Program-program dukungan kepada para pelaku UMKM seperti pelatihan, pendampingan, kemudahan perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, bahkan permodalan, perlu terus dievaluasi dan dipertajam agar lebih terasa manfaatnya bagi para pelaku usaha," pungkas Wahyu.
BPS Provinsi DKI Jakarta mencatat, pada Februari 2025, jumlah pengangguran di ibukota mencapai 338,39 ribu orang, naik sekitar 10,8 ribu orang atau 3,3 persen dibandingkan Februari 2024.
Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada Februari 2025 adalah 6,18 persen, naik 0,15 poin dibandingkan Februari 2024.
BERITA TERKAIT: