Sosok yang akrab disapa Liu ini terpilih untuk berangkat ke Negeri Sakura dan mengemban amanah sebagai imam masjid serta dai selama Ramadan 1446 H di Jepang.
Liu merupakan salah satu mahasantri terbaik dari Cinta Quran Center. Sejak kecil, Liu memang telah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap ilmu agama, yang kemudian membawanya menempuh pendidikan di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur serta menamatkan sekolah di salah satu SMA unggulan di Lampung.
Tidak berhenti di situ, Liu kemudian memperdalam ilmu agama dan Al Quran dengan menempuh pendidikan di Cinta Quran Center, Tangerang Selatan. Dengan keyakinan penuh, ia meninggalkan kampung halamannya demi menuntut ilmu.
Di Cinta Quran Center, Liu tidak hanya menghafal Al Quran, tetapi juga mempelajari berbagai bidang ilmu lainnya, seperti bahasa Arab, kepemimpinan (
leadership),
public speaking, entrepreneurship, hingga jurnalistik.
Berkat ketekunannya, Liu berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dalam kemampuan bahasa. Momen yang paling berkesan adalah ketika ia tampil memukau dalam pidato bahasa Inggris saat wisuda.
Prestasi itu kemudian disusul dengan kesempatan luar biasa, yaitu menjalankan tugas dakwah di Jepang.
Ini adalah pengalaman pertamanya menginjakkan kaki di Jepang, sebuah negeri dengan komunitas muslim yang terus berkembang.
"Ini momen berharga bagi saya karena selain bisa berbagi ilmu dan berdakwah, juga bisa merasakan langsung bagaimana kehidupan muslim saat Ramadan di Negeri Matahari Terbit," ujar Liu dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Maret 2025.
Kisah Liu merupakan satu dari banyak cerita inspiratif di Cinta Quran Center. Pesantren ini bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga tempat untuk tumbuh, mengasah potensi, dan mempersiapkan generasi penerus dakwah yang siap menginspirasi dunia.
BERITA TERKAIT: