Acara ini dihadiri oleh Rektor Itera, Prof I Nyoman Pugeg Aryantha; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Khairurrijal; Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Arif Rohman; serta jajaran pimpinan dan organisasi kemahasiswaan.
Mahasiswa dari berbagai program studi tampak antusias membawa spanduk berisi ajakan menolak judi online serta simbol bendera kuning sebagai bentuk peringatan akan bahaya perjudian daring. Puncak acara ditandai dengan pembacaan deklarasi yang diwakili oleh Kepala Pusat Kemahasiswaan, Vico Luthfi Ipmawan; Ketua Tim Kerja Hukum, Saputro Prayitno; dan Presiden KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra.
Deklarasi tersebut mencakup tiga poin utama yakni menyerukan pemberantasan judi online dalam berbagai bentuk, mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap pihak yang terlibat dalam bisnis ini sesuai aturan yang berlaku, serta mendukung edukasi masyarakat terkait dampak negatif judi online dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
Dalam kesempatan itu, Prof I Nyoman Pugeg Aryantha menegaskan komitmen kampus dalam memberantas segala bentuk perjudian daring.
"Itera ingin membentuk generasi muda yang berpikir jernih, bekerja keras, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa tanpa tergoda oleh iming-iming instan," ujar Rektor, dikutip
RMOLLampung, Jumat 14 Februari 2025.
Ia juga mengingatkan mahasiswa bahwa kesuksesan sejati hanya bisa diraih melalui kerja keras, dedikasi, dan keikhlasan.
Presiden Mahasiswa KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra (Teknik Pertambangan), menyoroti ancaman judi online bagi mahasiswa, yang tidak hanya menguras keuangan tetapi juga berpotensi menjerumuskan mereka ke pinjaman daring.
“Selain dampak finansial, judi online dapat menyebabkan gangguan mental. Kita harus mampu mengendalikan diri agar tidak terperangkap,” tegasnya.
Sementara itu, mahasiswa Teknik Geofisika, Reihan Chaska Arya Ghifary, mengingatkan mahasiswa yang masih bergantung secara finansial kepada orang tua untuk tidak tergoda berjudi online atau mengambil pinjaman daring.
"Begitu seseorang mulai bermain judi online, pola pikir dan perilakunya bisa terpengaruh. Sebaiknya jangan pernah mencoba," katanya.
Reihan juga mendorong mahasiswa yang sudah terjerumus untuk berani berhenti.
"Kemenangan sejati adalah tidak pernah mencoba judi online, dan yang terbaik adalah ketika kita mampu menghentikan kebiasaan buruk tersebut," tandasnya.
BERITA TERKAIT: