Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait MBG saat Kongres Keluarga Maslahat NU, pada 31 Januari 2025 mendatang.
Gus Yahya mengatakan, pesantren-pesantren di lingkungan NU sangat beragam. Namun tidak semua menyediakan makan bagi para santri. Karena itu, PBNU merasa perlu ada kolaborasi untuk program MBG.
"Pesantren-pesantren di lingkungan NU khususnya sangat beragam. Tidak semuanya menyediakan makan untuk santri. Banyak yang membiarkan santrinya masak sendiri atau membeli makan dari luar," katanya lewat keterangan resminya, Selasa 21 Januari 2025.
Gus Yahya menilai akan ada dampak berupa peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pondok pesantren saat program MBG berjalan.
"Bukan hanya fasilitas makan yang diterima oleh santri-santri, tetapi juga manfaat lainnya yang memberi dampak berantai untuk peningkatan ekonomi pesantren dan ekosistemnya," jelas Gus Yahya.
Sejalan dengan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan bahwa program MBG akan berdampak bagi sekitar dan berfokus pada pembinaan umat.
"Pesantren NU saya kira akan mendapatkan manfaat baik dari pemenuhan gizi maupun dari aspek ekonomi," jelasnya.
BERITA TERKAIT: