Peringkat kemacetan ibu kota turun sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari 53 persen pada 2023 menjadi 43 persen pada 2024.
Syafrin menyampaikan, penurunan ini merupakan hasil dari kerjasama berbagai pihak, termasuk peran aktif masyarakat yang semakin memanfaatkan layanan angkutan umum.
"Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang semakin tinggi, serta kontribusi dari layanan angkutan umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT Jabodebek," ujar Syafrin kepada wartawan, Rabu 15 Januari 2025.
Sepanjang 2024, Transjakarta tercatat mencapai angka 1,3 juta pelanggan per hari, sementara MRT Jakarta mencatatkan 138 ribu penumpang harian, angka tertinggi sepanjang tahun.
"Jumlah penumpang Transjakarta tahun lalu untuk rata-rata koridor 1 itu sekitar 20 ribu per hari, sementara untuk rata-rata MRT tahun lalu itu sekitar 114 ribu.," katanya.
Ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memperbaiki kinerja lalu lintas dan memperluas penggunaan angkutan umum guna mengatasi kemacetan di 2025.
BERITA TERKAIT: