Rapat yang dilakukan secara daring ini turut dihadiri Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Satyawan Pudyatmoko, beserta jajaran di 57 Taman Nasional, Selasa malam, 24 Desember 2024.
Raja Juli menekankan faktor keamanan menjadi prioritas. Hal ini mengingat cuaca tengah memasuki musim penghujan, sehingga potensi bencana harus diminimalisir.
"Saya mohon soal
safety jangan pernah dikompromikan ini sedang banjir, longsor potensi bencana alam lainnya. Berkoordinasi dan kolaborasi dengan instansi terkait seperti Polri, BMKG, Pusat Vulkanologi, mohon diajak bicara," ujar Menhut memberi arahan.
Selain itu, Raja Juli juga menegaskan pentingnya memastikan infrastruktur yang baik, kenyamanan layanan dan kebersihan wisata alam sehingga memancing minat masyarakat.
“Jangan sampai kenyamanan masyarakat yang berwisata teganggu karena antrian yang mengular. Kebersihan juga mesti dijaga. Tong sampah dan petugas kebersihan mesti cukup,” tegas Raja.
Rapat ini dilakukan menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretariat Kabinet (Setkab) guna memastikan kemanan dan kenyamanan masyarakat pada masa Nataru.
Raja Juli meminta agar taman wisata alam maupun taman nasional tidak dipaksakan dibuka bila tidak memungkinkan atau menimbulkan kerawanan.
"Sekali lagi jangan korbankan
safety nyawa masyarakat apabila tidak memungkinkan untuk dibuka, jangan dibuka," tandas Menhut.
BERITA TERKAIT: