Melalui karyanya, Yos menyuarakan kritik sekaligus harapan terkait kedaulatan pangan dan revitalisasi budaya agraris mandiri di Indonesia.
Dikenal dengan karya bertema sosial, lingkungan, dan politik, Yos memilih tajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" berdasarkan hasil riset selama 15 tahun mengenai tanah sawah di berbagai daerah.
Ia mengungkapkan bahwa lahan sawah di Aceh, Lampung, Sulawesi, dan wilayah lain mengalami pengerasan akibat penggunaan pupuk sintetis.
"Tanah yang saya teliti, yang terkontaminasi pupuk sintetis, mengalami kerusakan parah. Dan sudah saya buktikan di pameran," ujar Yos Suprapto dalam konferensi pers di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2024.
Melalui pameran ini, Yos berharap masyarakat memahami pentingnya menjaga kedaulatan pangan. Sebab menurutnya, kedaulatan pangan bangsa Indonesia masih berada di genggaman asing.
"Kita perlu disadarkan kembali untuk memahami kerusakan tanah dan mengembalikan kedaulatan bangsa melalui kedaulatan pangan," tegasnya.
Karya-karya yang dipamerkan menggabungkan figurasi realis bergaya realisme sosial ala Diego Rivera dan Taring Padi, serta elemen simbolisme surealis khas seniman Yogyakarta era 1980-an.
Dengan garis dan warna yang provokatif, Yos menciptakan cerita visual penuh pesan tentang urgensi menghidupkan kembali budaya agraris yang mandiri.
BERITA TERKAIT: