Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

LSPR Resmi Buka Prodi Pendidikan Khusus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 29 November 2024, 10:35 WIB
LSPR Resmi Buka Prodi Pendidikan Khusus
LSPR membuka program studi pendidikan khusus Fakultas Keterampilan Khusus/Ist
rmol news logo LSPR Institute of Communication & Business resmi membuka Program Studi Pendidikan Khusus Fakultas Keterampilan Khusus. Prodi baru ini telah mendapat Surat Keputusan (SK) dari Menteri Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang kini menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

SK tersebut diserahkan Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin saat wisuda LSPR Institute di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kamis, 28 November 2024.

CEO LSPR, Prita Kemal Gani mengatakan, Prodi Pendidikan Khusus yang berada di bawah naungan LSPR School of Special Needs of Education (LSPR - SSNE) ini merupakan inovasi dalam mendukung pendidikan bagi individu dengan kebutuhan khusus.

"LSPR - SSNE juga membawahi beberapa program lain, termasuk Program Studi Desain Media (D4), London School Beyond Academy (LSBA), dan kursus-kursus singkat yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan soft skill para siswa," jelas Prita.

Saat ini, anak berkebutuhan khusus di Indonesia semakin meningkat. Data statistik yang dipublikasikan Kemenko PMK pada Juni 2022, angka kisaran disabilitas anak usia 5-19 tahun mencapai 3,3 persen. Sedangkan jumlah penduduk pada usia tersebut (2021) adalah 66,6 juta jiwa. Dengan demikian jumlah anak usia 5-19 tahun penyandang disabilitas berkisar 2.197.833 jiwa.

Sementara itu, Dekan Pendidikan Khusus LSPR Institute, Dr. Chrisdina Wempi menjelaskan, Prodi Pendidikan Khusus tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru pendidikan khusus yang semakin banyak dibutuhkan.

Apalagi, pertumbuhan anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di lembaga pendidikan terus meningkat, sedangkan guru lulusan Pendidikan Khusus masih belum terlalu banyak.

Prodi ini merancang kurikulum yang bukan hanya membekali dengan teori, tetapi lebih banyak melalui praktik lapangan yang salah satunya melalui LSBA sebagai tempat berlatih.

"Para calon guru juga dibekali dengan keterampilan komunikasi, penggunaan teknologi seperti bantuan AI pada materi ajar, dan kewirausahaan. Harapannya melalui rancangan kurikulum tersebut para lulusan bukan hanya menjadi guru andal, tetapi dapat menjadi bagian manajemen pengelolaan, atau membangun usaha pendidikan," jelas Chrisdina. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA