Salah seorang warga setempat bernama Siti Hawa (70) menjadi korban dalam bentrokan tersebut.
Siti sebelumnya menggunakan lahan milik orang lain untuk berjualan. Namun setelah relokasi masyarakat, ia kehilangan akses ke lahan tersebut.
Saat ini Siti sedang berjuang mempertahankan area tersebut untuk mendapatkan ganti rugi dari pemerintah.
Menurut Kamsia, salah satu warga setempat, mengatakan bahwa Siti Hawa tidak dipukul oleh Tim PT Makmur Elok Graha (MEG), melainkan hanya terlibat adu mulut.
"Siti Hawa terjatuh akibat tidak sengaja kena dorongan massa. Ibarat sudah tahu ada keributan malah masuk ke tengah keributan, ya kenalah," kata Kamsia dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Minggu (22/9).
Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan bahwa Siti tidak mengalami patah tulang meskipun terjatuh akibat terdorong massa.
Selain Siti Hawa, ada dua warga lain yang menjadi korban, yakni Bakir yang mengalami luka sobek di kepala akibat pukulan helm dan Samsudar yang menderita lebam di wajah.
Banyaknya oknum masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong tanpa izin menjadi pemicu munculnya sejumlah kasus serupa.
Hal ini menunjukkan perlunya penyelesaian yang lebih baik terkait masalah lahan di daerah ini agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar.
BERITA TERKAIT: