"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dikutip Selasa (9/7).
Isnawa Mengatakan, akhir-akhir ini Jakarta masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.
Menurut Isnawa, dengan adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.
"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," kata Isnawa.
Ketika masyarakat mengalami hal yang darurat atau dalam kebencanaan, Isnawa menyarankan agar segera menghubungi siaga 112 dan petugas akan secepatnya datang untuk memberikan pertolongan.
BPBD DKI Jakarta mendata dalam waktu dua tahun, terjadi sejumlah bencana ketika cuaca ekstrem, seperti pohon tumbang, bangunan roboh, tanah longsor, korban tenggelam dan lain sebagainya.
Bahkan dari data tersebut, pada 2022 jumlah pohon tumbang mencapai 378 kejadian, tanah longsor 14 kejadian, bangunan roboh 56 kejadian dan korban tenggelam 20 orang.
"Sedangkan di 2024, terjadi 234 pohon tumbang, 22 longsor, 31 unit bangunan roboh, dan 33 orang tenggelam ketika cuaca ekstrem," demikian Isnawa.
BERITA TERKAIT: